SEKADAU, SKR.COM – Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankannak) Kabupaten Sekadau saat ini sedang mengintensifkan vaksinasi anjing.
Hal itu dilakukan menyusul kasus gigitan anjing yang terinfeksi rabies di beberapa wilayah akhir-akhir ini.
Kepala Distankannak, Sabas mengatakan, para petugas sekaligus menyosialisasikan bahaya rabies sembari melakukan vaksinasi anjing. “Petugas sekaligus menyebar pamflet tentang rabies, supaya masyarakat tahu dan waspada. Sampai saat ini sudah lebih 800 ekor anjing yang divaksin,” kata Sabas, (23/5).
Tak hanya vaksinasi, Distan juga melakukan tindakan eliminasi khusus di wilayah kecamatan Nanga Mahap yang pertama kali ditemukan anjing rabies.
Dari data Distankannak, sejauh ini sudah ada 4 kasus gigitan anjing yang terinfeksi rabies pada manusia di kecamatan Nanga Mahap.
“Namun, belum dapat diketahui apakah korban gigitan tersebut terinfeksi rabies atau tidak, sedang dalam observasi,” terang Sabas.
Menurut Sabas, kasus rabies di Sekadau merupakan kiriman dari daerah luar. “Kita tahu daerah tetangga seperti Melawi, Sintang, sudah ada korban. Kasus yang pertama kali di Nanga Mahap itu diketahuinsetelah warga menemukan anjing liar yang ada tanda khusus di leher,” tutur Sabas.
Sabas menghimbau masyarakat Sekadau untuk mewaspadai anjing liar, terlebih jika perilakunya tidak biasa.
“Jangan sampai tergigit. Kalau sudah terlanjur, segera bersihkan luka gigitan dan periksa ke puskesmas terdekat, karena kalau dibiarkan bisa bahaya,” pesan Sabas. (Benny)