MELAWI, SKR.COM – Masyarakat Desa Tanjung Niaga minta kepada Polisi Lalu Lintas supaya melakukan patrol rutin di jalan Juang Nanga Pinoh. Karena masyarakat merasa resah dengan aktivitas balapan liar yang terjadi tiap malam Minggu di lingkungan pasar Nanga Pinoh.
Menurut Kepala Desa Tanjung Niaga, Juliansyah, dia bersama warganya telah melaporkan persoalan tersebut kepada pihak Satlantas Polres Melawi. “Alhamdulillah, sudah dilakukan razia besar-besaran dilokasi yang sering dijadikan arena balapan liar,” ungkapnya kemarin.
Dia berharap razia terhadap aksi balapan liar tersebut dilaksanakan secara rutin, terutama sekali pada malam minggu. Karena berdasarkan laporan dari masyarakat balapan liar dilingkungan pasar tersebut terjadi tiap malam minggu dari pukul 00.00 Wib sampai pukul 04.00 dinihari. “Balapan liar ini memang cukup meresahkan masyarakat, karena balapan liar tersebut bukan pada tempatnya, tapi dijalan raya,” ujarnya.
Selain itu kata Juliansyah, yang membuat warga merasa terganggu, balapan liar tersebut pada jam-jam malam disaat warga sedang istirahat. Apalagi rata-rata motor yang digunakan untuk balapan tersebut menggunakan knalpot racing.
“Balapan tersebut cukup ramai, karena banyak kelompoknya. Bahkan aksi balapan tersebut tidak berhenti-henti dari pukul 00.00 wib hingga pukul 03.00 wib pagi,” tuturnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Melawi, AKP Aang Permana saat dikonfirmasi terkait balapan liar tersebut mengatakan, pengaduan masyarakat sudah pihaknya tindaklanjuti melalui peningkatan kegiatan patroli.
“Khususnya jam-jam rawan ditempat-tempat yang sering dijadikan balapan liar khususnya sore hari di Km 7 jalan Kota Baru dan jalan Juang dekat pada malam libur,” ungkapnya.
Selain itu kata dia, pihaknya juga sudah melakukan kegiatan preemtif, dimana pihaknya telah berikan imbauan ke sekolah dan pemasangan imbauan. Sedangkan untuk kegiatan refresifnya sudah dilakukan penertiban dengan melakukan tilang dengan denda maksimal agar ada efek jera.”B agi anak dibawa umur kami dipanggil orang tuanya dan pihak sekolah agar dapat mengawasi dan membatasi izin menggunakan motor,” ujarnya.
Untuk kedepannya, kata Aang, Satlantas akan memasang CCTV di seputaran tempat balapan liar, CCTV tersebut terloneksi dengan Traffic Managemen Center Satlantas yang ada di Pos Lantas untuk memantau kegiatan dan langkah-langkah antisipasi kedepan.
Aang juga menyarankan kepada pihak pemerintah daerah agar kedepannya perlu dipikirkan pembangunan sirkuit balap untuk menampung bakat-bakat pembalap secara benar dan tepat tanpa harus membahayakan keselamatan orang lain karena jalan umum nukan untuk balapan. (Edi)