BPS Sintang Rilis Inflasi 0,13 Persen pada Oktober 2024

SINTANG, SKR.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sintang merilis bahwa pada bulan Oktober 2024, Kabupaten Sintang mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Inflasi ini dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas penting di pasar.

Kepala BPS Kabupaten Sintang, Puspo Sasmito mengatakan bahwa hasil Survei Harga Konsumen (SHK) menunjukkan adanya peningkatan harga pada sejumlah komoditas, seperti daging ayam, emas perhiasan, bawang merah, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), dan gas elpiji 3 kg.

“Pada Oktober 2024, Kabupaten Sintang mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Inflasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan harga sejumlah komoditas di pasar,” kata Puspo Sasmito, Senin 4 November 2024.

Ia menjelaskan bahwa hingga Oktober 2024, inflasi year-to-date (YTD) Kabupaten Sintang mencapai 1,43 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,73 persen.

Sementara itu, inflasi year-on-year (YoY) atau dibandingkan dengan Oktober 2023 tercatat sebesar 2,31 persen.

Ia mengungkapkan beberapa faktor yang memengaruhi inflasi pada Oktober 2024 antara lain adalah penguatan harga emas dunia, yang mendorong kenaikan harga emas domestik.

Selain itu, kenaikan harga kelapa sawit seiring dengan penguatan harga Crude Palm Oil (CPO) juga turut memicu naiknya harga minyak goreng.

Kemudian keterbatasan pasokan bahan bakar rumah tangga, khususnya elpiji 3 kg, juga berkontribusi pada kenaikan harga di tingkat pedagang eceran.

Namun, Puspo menambahkan bahwa inflasi Oktober 2024 masih dapat tertahan oleh penurunan harga beberapa komoditas penting, seperti cabai rawit, beras, telur ayam ras, dan bensin.

“Inflasi pada Oktober ini masih bisa tertahan karena beberapa komoditas, seperti cabai rawit, beras, telur ayam ras, dan bensin mengalami penurunan harga. Selain itu, sejak 1 Oktober 2024, PT. Pertamina (Persero) juga menurunkan harga beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi antara 6 hingga 10 persen,” pungkasnya.

 

Posting Terkait