Buka Seminar Perempuan GKII Ini Kata Bupati Sintang

SINTANG, KN – Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka kegiatan Seminar dan Pelatihan Pelayanan Perempuan GKII Wilayah II Kalimantan Barat dengan ditandai pemukulan gong sebanyak tujuh kali, yang diselenggarakan di Aula Sekolah Tinggi Theologi Immanuel, Desa Teluk Kelansam, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, pada hari Jumat, (02/08/2019).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Terry Ibrahim, Staf Ahli Bupati bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, Syarifudin, dan Kepala UPJJ wilayah II, H. Beni Syahbani.

Dihadapan para peserta yang terdiri dari kaum perempuan, Bupati Sintang, Jarot Winarno memberikan arahan bahwa kegiatan seminar dan pelatihan bagi kaum perempuan ini sangat penting dilaksanakan, “karena peran ibu-ibu sangatlah besar dan perannya sangat penting, dengan adanya ibu-ibu inilah merupakan pilar daerah kita”, kata Jarot.

Disamping peran seorang ibu sebagai kaum perempuan, sambung Jarot, bahwa ada beban dan tantangan yang dihadapi oleh kaum ibu-ibu, “dilingkungan sekitar kita itu masih ada anak yang kurang mendapatkan gizi yang baik, sehingga menyebabkan tinggi badan tidak sesuai dengan umur atau stunting, jadi tantangan ibu-ibu kedepannya bagaimana caranya untuk memenuhi gizi untuk anak-anak kita dirumah”, sambungnya.

Jarot menambahkan bahwa di Kabupaten Sintang masuk dalam kategori masyarakat miskin, “kita ini masih miskin, penduduk miskin di Sintang sebanyak 10,35% atau sekitar 42.000 jiwa dari total 410.000 jiwa di Sintang, sehingga ketahanan pangan dan gizi masih kurang, hal tersebutlah yang membuat angka stunting masih tinggi”, ujarnya.

Kemudian, masih kata Jarot, menyebutkan tantangan kedua bagi kaum ibu-ibu bahwa di era teknologi sekarang, anak-anak milenial jumlahnya sangat besar dan kurang interaksi sosial, “anak milenial jumlahnya besar, sebanyak 77% anak zaman sekarang berteman dengan Handphone, sehingga hanya 33% saja anak yang masih mau berkumpul, hidup bersosial dimasyarakat, nah ini akan menjadi tantangan bagi kaum ibu perempuan untuk memberikan masukan yang baik bagi anaknya”, tuturnya.

“kalau anak kita sudah hidup, berteman dengan handphone, maka didalam handphone tersebut ada dampak positif dan negatifnya, tinggal sebagai kaum ibulah yang mampu menyaring bagi anaknya, karena arus informasi yang hoax, berita kekerasan, pornografi mudah didapatkan bagi anak-anak kita”, pesan Jarot.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan, Tri Winarni menyampaikan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan ini, “untuk peserta itu totalnya sebanyak 452 peserta, terdiri dari wilayah Melawi Hilir sebanyak 178 peserta, wilayah Sintang 120 peserta, wilayah Tanah Pinoh 89 peserta, wilayah Kayan 42 peserta, wilayah Melawi Hulu 23 peserta, semuanya hadir dalam kegiatan ini”, kata Tri.

Selain itu juga, lanjut Tri Winarni, kegiatan seminar dan pelatihan ini juga membuat berbagai macam kegiatan, “pertama kita laksanakan kegiatan seminar dan pelatihan, kemudian pertandingan voli, senam, bola dangdut dan lomba cerdas cermat alkitab”, lanjutnya.

Kemudian, Ketua Biro Pelayanan Perempuan, Maria Martha menjelaskan kegiatan seminar dan pelatihan ini diselenggarakan, “jadi kegiatan ini dilaksanakan atas dasar memang program dari biro dilaksanakan dalam 5 tahun 1 kali, serta merupakan implementasi dari keputusan rapat kerja wilayah III GKII wilayah II Kalimantan barat”, jelasnya.

Maria Martha berharap agar para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik mungkin, “agar peserta dapat mengalami lawatan Tuhan yang terus mengubah dan memperbaharui sehingga menjadi perempuan yang berdampak positif bagi keluarga, gereja dan masyarakat sekitarnya, dan para peserta dapat berperan aktif dalam kegiatan ini”, pesannya. (HUM)

Posting Terkait