SINTANG, SKR.COM – Bupati Sintang, Jarot Winarno mendorong para peserta Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) jenis keterampilan Barista, tidak ragu dalam membuka usaha warung kopi. Karena menurutnya bisnis kuliner itu margin keuntungannya bisa mencapai 40 – 50 persen jadi omset. Terlebih para peserta ini juga nantinya sudah memiliki ilmu tentang kopi.
“Kalau satu warung kopi itu sehari bisa masuk satu juta, empat ratus itu keuntungan, nah enam ratus itu udah termasuk untuk beli-beli bahan, untuk gajih karyawan, jadi lumayanlah kalau sebulan itu,” kata Jarot.
Selain itu, Jarot meminta para peserta agar mengikuti PKW dengan cermat dan focus, karena jika cuma mendengar, biasanya nempel cuma sebentar saja, tapi kalau dengan pelatihan, langsung praktek dan diajarkan dia akan memahami betul semua prosesnya.
“Jadi soal kopi itu banyak yang di pelajari, tentu selain mendapatkan pelatihan dari instruktur yang ada, para peserta bisa juga mencari sumber-sumber kopi lagilah,” pinta Jarot.
Jarot juga menyampaikan ucapan terima kasih serta juga memberikan dukungan kepada SKB Kabuaten Sintang yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, dan juga semua unsur yang terlibat pada kegiatan PKW ini.
“Mudah-mudahan ilmu PKW ini bisa menjadi bekal mereka untuk mencari rejeki yang halal,” harap Jarot.
Ketua Panitia pelaksana, yang juga Kepala SKB Kabupaten Sintang, Suyatni mengatakan instruktur dan narasumber dalam kegiatan ini berasal dari, barista salah satu kafe dari Landak, Barista dari Pontianak dan beberapa narasumber dari Kabupaten Sintang sendiri. Peserta berjumlah 25 orang peserta, berusia dari 15 – 25 tahun, berasal dari masyarakat Kab. Sintang.
“Jadi nanti dari 25 orang peserta ini akan berusaha ada 5 kelompok, itu akan di modali peralatan dan bahan baku untuk langsung berwirausaha secara gratis setelah mengikuti pelatihan sampai tuntas,” ujar Suyatni.
Sementara untuk kurikulum PKW Barista ini di susun SKB Kabupaten Sintang bersama UMKM, dunia industri, dunia usaha, dunia kerja lainnya yang membimbing dalam pada merintiskan usaha yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI).
“Materi yang di sampaikan dengan sistem pendidikan teori 34 persen sebanyak 68 jam pelajaran, praktek keterampilan 66 persen sebanyak 132 jam pelajaran, yang di laksanakan dari 25 Juni – 15 Agustus 2021 di SKB Kabupaten Sintang, setiap Senin – Minggu pukul 08.00 – 12.00 wib,” jelasnya.
Metode pembelajaran seperti ceramah, demonstrasi, praktek dan magang. Mengenai anggaran. Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) jenis keterampilan Barista ini bersumber dari bantuan pemerintah program PKW dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek Dipa tahun 2021.
“Diharapkan peserta didik dapat menyelesaikan program PKW barista secara tuntas, mereka bisa merintis dan berhasil mengembangkan usaha setelah mengikuti program PKW,” pungkasnya. (*)