SINTANG, SKR.COM – Bupati Sintang, Jarot Winarno meresmikan Rumah Sakit Anugrah Bunda Jaya di Jalan MT Haryono Kelurahan Kapuas Kanan Hulu Kecamatan Sintang, Rabu 23 Februari 2022.
Bupati Jarot mengatakan dalam pelayanan kesehatan, hukum tertinggi adalah kemanusiaan. Hukum kemanusiaan lebih tinggi dari yang lainnya.
“Saya setuju perubahan nama dari Assyifa menjadi Rumah Sakit Anugrah Bunda Jaya. Menunjukan bahwa kemanusiaan lebih tinggi, kita diharapkan bisa menjadi terang dan garam bagi masyarakat Kabupaten Sintang. Dibalik berdirinya Rumah Sakit Anugrah Bunda Jaya, ada satu orang yang bersusah payah. Rumah sakit ini saya yakini akan maju. Ada banyak dokter di sini yang akan menjamin kualitas rumah sakit ini,” ucap Jarot.
Dikatakan Jarot, kita harus pandai membaca peluang. Setelah BPJS Kesehatan dijadikan syarat seseorang untuk membeli tanah, maka suatu saat kepesertaan BPJS akan meningkat. Untuk itu ia minta BPJS dan badan yang lain untuk mengembangkan fungsi sosial.
“Rumah sakit harus mengutamakan pelayanan. Layani dulu uang belakangan. Rumah sakit ini akan memberikan kontribusi yang besar bagi Kabupaten Sintang. Saya senang, rumah sakit semakin tumbuh di Kabupaten Sintang. Menurut saya dokter jantung perlu diperbanyak di Kabupaten Sintang,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh menyampaikan Rumah Sakit Anugrah Bunda Jaya ini luar biasa karena bisa berdiri di saat pandemi yang sedang melanda Indonesia tak terkecuali Kabupaten Sintang.
“Rumah sakit ini akan menjawab kebutuhan masyarakat Sintang untuk pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di sini saya lihat ada dokter spesialis penyakit dalam, bedah, anak, syaraf, jantung, dan kebidanan. Di sini sudah ada dokter spesialis jantung, jadi luar biasa. Ini memberikan pilihan bagi masyarakat Sintang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,” terang Sinto.
Memang kadang-kadang sejumlah rumah sakit di Sintang penuh. Sinto mengaku sudah biasa ditelpon minta disiapkan kamar. Nah, dengan adanya rumah sakit ini, tinggal kita arahkan ke sini kalau RSUD AM Djoen penuh. Seperti inilah yang kita harapkan.
“Selamat atas berdirinya Rumah Sakit Anugrah Bunda Jaya. Pesan saya, tunduklah pada aturan yang ada. Kami siap membantu semua rumah sakit yang ada di Kabupaten Sintang. Kami tidak akan mempersulit pembangunan rumah sakit jika sesuai aturan,” ujar Sinto.
Sinto meminta kepada para perawat untuk melayani orang lain, seperti sedang melayani dirinya sendiri yang memerlukan pelayanan. Kalau tidak ingin dilayani lama-lama, jangan memberikan pelayanan yang lama kepada orang lain.
“Kalau kita tidak mau dicuekan orang lain, jangan mencuekan orang lain. Senyumlah kepada pasien. Dengan senyum sudah membantu pasien yang datang. Semoga sukses untuk Rumah Sakit Anugrah Bunda Jaya,” pesannya.
Direktur Rumah Sakit Anugrah Bunda Jaya, Helly Habiballoh Luqmansyah mengatakan bahwa berdirinya Rumah Sakit Anugrah Bunda Jaya memiliki sejarah yang panjang.
“Tahun 2012 ditempat ini sudah ada Rumah Sakit Assyifa yang sebelumnya merupakan Klinik Assyifa. Dengan perkembanganya akhirnya merger dengan PT Anugerah Bunda Jaya. Lalu terbentuklah Rumah Sakit Anugerah Bunda Jaya. Perubahan itu sebuah nama yang mencerminkan value yang kita unggulkan disini yakni universal. Kita menonjolkan kemanusiaan dalam memberikan pelayanan di Kabupaten Sintang,” jelas Helly.
Helly berharap dari nama ini, humanity nya bisa tercermin. Keadaan sekarang, pihaknya bergerak di tipe D dengan 50 bed. Dalam pelaksanaan pelayanan harus sesuai dengan peraturan yang ada. Produk unggulan ke depannya adalah adanya perawatan Hemodialisa atau HD. HD ini terjadi antrian di RSUD AM Djoen.
“Perawatan HD memang mahal. Sementara masih melayani umum sambil kami menjalin kerjasama dengan BPJS. Sering terjadi penumpukan pasien di sejumlah rumah sakit. Sehingga Sintang membutuhkan rumah sakit lain saat ini,” pungkasnya.