Cegah Covid-19, Askiman Minta Pihak Desa Waspada Apabila Ada Pendatang Baru

Wakil Bupati Sintang, Askiman saat memimpin rapat koordinasi pencegahan penyebaran Covid-19 di Gedung Serbaguna Balai Gaok Kecamatan Kelam Permai, Rabu (6/5/2020).

SINTANG, SKR.COM – Wakil Bupati Sintang, Askiman meminta pemerintah desa selalu waspada dengan penyebaran Covid-19. Hal ini guna untuk mencegah penyebara virus tersebut.

“Kalau ada orang datang, tanya berasal dari mana. Atau baru datang dari mana, siapa tau dia baru datang dari wilayah yang merupakan zona  merah virus corona,” ujar Askiman saat memimpin rapat koordinasi pencegahan penyebaran Covid-19 di Gedung Serbaguna Balai Gaok Kecamatan Kelam Permai, Rabu (6/5/2020).

Askiman juga mengatakan, mohon informasi ini sampaikan dan teruskan kepada warga desa masing-masing. Jangan kades dan BPD simpan saja informasi ini.

“Kita mulai Senin, 11 Mei 2020 kita akan berlakukan pembatasan sosial. Tempat usaha yang tidak patuh akan ada sanksi. Desa juga harus siapkan tempat isolasi,” kata Askiman..

Sementara itu, Camat Kelam Permai, Lunsa Balu menjelaskan, bahwa mencegah Covid-19 dan bantuan langsung tunai merupakan dua masalah yang menjadi keluhan warga di wilayahnya.

“Kondisi sementara memang masih aman atau zona putih. Hanya ada dua kasus di Kelam Permai, tapi sudah selesai masa karantina,” katanya.

Ia juga mengatakan, bahwa Gedung Serbaguna yang dipakai untuk rapat tersebut merupakan posko utama pihaknya. Selain itu, hampir di semua desa di Kelam Permai ada alat pengukur suhu tubuh.

“Malah di posko kecamatan belum ada. Mereka beli sendiri serta sumbangan pengusaha. Di setiap desa ada posko dan ada palang pintu yang dijaga ketat,” terangnya.

Bahkan, dijelaskannya tukang sayur pun sudah tidak boleh masuk lagi. Hingga saat ini desa dan kecamatan sementara aman. “Tapi kami malah khawatir di kabupaten yang tidak aman,” katanya.

Masyarakat mendengar ada informasi bahwa data covid-19 yang disembunyikan. Banyak orang terkena namun tersembunyi, ada yang belum selesai karantina tapi sudah berkeliaran.

“Kami di kampung ketat, tetapi di kota agak longgar. Itu isu dan pembicaraan masyarakat kami,” pungkasnya. (pul)

Posting Terkait