DBD Melawi Meningkat, KLB Belum di tetapkan

MELAWI, SKR.COM – Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Melawi semakin semakin meningkat. Diawal tahun 2015 ini, pada Januari terdapat 23 kasus yang dua diantaranya meninggal dunia. Hal itu membuktikan bahwa kasus DBD dibulan yang sama pada tahun yang berbeda mengalami peningkatan dua kali lipat sehingga sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Sebenarnya DBD sudah masuk KLB, namun kita bisa menetapkan status KLB tersebut karena persiapan belum ada. KLB karena di bulan Januari ini ada 23 kasus dan dua diantranya meninggal. Jadi sementara waktu ini kita hanya melakukan antisipasi peningkatan dengan gerakan 4M plus,” kata Kepala Dinkes Melawi, dr. Ahmad Jawahir, ditemui di ruangan kerjanya, Rabu (20/1).

Lebih lanjut Ahmad mengatakan, meskipun ditetapkan statusnya menjadi KLB, tindakan yang dilakukan juga tetap menggunakan 4M plus. Sebab foging yang digunakan selama ini dianggap tidak efektip, malah memberikan efek negatip lainnya.

“Saya bersama Puskesmas dan Camat Nanga Pinoh sudah mengumpulkan 17 Kepala Desa (Kades) yang ada di Nanga Pinoh. Kami melakukan rapat koordinasi dan mensosialisasikan terkait gerakan 4M plus tersebut kepoada para Kades. Ternyata mereka juga baru tau bahwa foging memberikan dampak negative kepada kesehatan,” ungkapnya.

Dalam audensi tersebut, Ahmad meminta agar para Kades mengajak masyarakatnya masin-masing meelakukan gerakan 4M plus. Yang mana gerakan tersebut dianggap sangat efektip dalam memberantas jentik nyamuk.

“Usia nyamuk dangue dewasa hanya 20 hari saja. Nah, jika hanya membunuh nyamuk dewasa dengan foging, tentu akan muncul lagi karena jentiknya tidak dibasmi. Namun jika dibasmi jentiknya, meskipun yang maka nyamuk dewasa akan musnah emuanya,”  paparnya.

4M Plus yang dimaksud yakni, menguras, menutup, mengubur dan memantau.Menguras maksudnya maksudnya menguras dan membersihkan tempat penyimpanan air. kemudian  menutup  temapat penampungan air, terus mengubur dengan membuang dan menutup barang bekas yang dapat menampung air dan memantau  semua wadah air yang dapat menjadi temapat nyamuk aedes berkembang biak.

Sementara Plusnya yakni jangan menggantung pakaian didalam rumah, sebab akan menjadi tempat nyamuk bersarang. Kemudian memelihara ikan ditempat penampungan atau wadah air yang tidak mungkin ditaburi abate. Selanjutnya, hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan minyak serai atau autan atau yang lainnya, dan menggunakan kelambu disaat tidur. Kemudian membubuhkan abate didalam tempat penampungan air.

Ahmad juga mengatakan, selain mengajak pemerintah desa melakukan gerakan 4M plus, pihaknya juga akan melakukan penyemprotan angkutan umum yang merupakan alat transportasi tercepat untuk penyebaran DBD.

“Untuk angkutan umum akan disemprot. Sementara mobil pribadi kita akan membuat stiker ajakan untuk menghindari DBD dengan menyemprot mobil. Kami juga akan menyurati Dinkes Provinsi agar bisa melakukan penyemprotan angkutan umum yang akan berangkat ke daerah, agar DBD yang menyebar ke daerah lain,” pungkasnya. (Irawan)

Posting Terkait