SINTANG, SKR.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono menghadiri dan mengikuti Focus Group Discussion (FGD) di Polres Sintang, Kamis 24 November 2022.
FGD kali ini mengambil tema manajemen mengatasi konflik secara collaboratif di wilayah Kabupaten Sintang dan sekitarnya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya berharap situasi disintang tetap kondusif, apalagi menjelang tahun politik.
“Semoga Kabupaten Sintang selalu aman dan damai,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Sintang, AKBP Tommi Ferdian mengatakan focus group discussion tersebut diinisiasi oleh Polres Sintang untuk mengantisipasi potensi-potensi konflik kedepan terlebih dalam memasuki tahunnya pesta demokrasi.
“Dengan focus group discussion ini kita berusaha mengevaluasi berdasarkan aktifitas masyarakat yang telah berjalan kemudian menganalisa potensi kedepan serta sama-sama menyamakan persepsi terkait langkah-langkah yang efektif nantinya,” kata Kapolres.
Hal senada juga disampaikan oleh Dansat Brimob Kombes Pol Mohammad Guntur menyebut instansi-instansi baik TNI-Polri, Pemerintah Daerah bahkan para tokoh dilingkungan agar tidak berjalan sendiri-sendiri dalam penyelesaian konflik yang ada.
“Kalau bisa sedini mungkin cari solusi bersama dalam menghadapi permasalahan yang ada sehingga potensi konflik dapat kita minimalisir mengingat tahun depan kita juga sudah masuk tahunnya pesta demokrasi,” tuturnya.
Dikatakannya, berdasarkan sejumlah data yang diterima sebagian besar konflik yang terjadi di Kabupaten Sintang berkaitan erat dengan sektor perkebunan.
“Dari data yang saya peroleh untuk Kalimantan Barat, ratusan konflik yang timbul pertahunnya itu mayoritas terdapat di sektor perkebunan jadi moment ini mari kita manfaatkan untuk mencari langkah-langkah yang efektif dalam penyelesaiannya,” ujarnya.
Guntur juga mengatakan FGD yang diinisiasi oleh Polres Sintang ini merupakan langkah yang bagus.
“Bagaimana duduk bersama diskusikan permasalahan yang ada dan secara kolaboratif cari langkah paling efektif dalam mengantisipasi potensi konflik kedepannya,” pungkasnya.