MELAWI, SKR.COM – Tahun 2019 ini Pemkab Melawi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) membangun kembali tiga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rawat Inap dan satu laboratorium kesehatan masyarakat (Lakesda).
Pembangunan Puskesmas Rawat Inap dan Lakesda tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) APBN Dinkes Melawi tahun anggaran 2019 tersebar di tiga kecamatan. Selain pembangunan fisik untuk Puskesmas Rawat Inap, juga didukung bangunan rumah dinas untuk perawat dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Kepala Dinkes Melawi, dr Ahmad Jawahir mengatakan, tiga Puskesmas Rawat Inap akan dibangun diantaranya di Kecamatan Nanga Pinoh berlokasi di eks Rumah Sakit menggelontorkan anggaran Rp 11,1 Miliar. Kemudian di Kecamatan Ella Hilir mengambil lokasi bangunan di daerah jalur jalan poros Nanga Pinoh-Ella kawasan SPBU dengan anggaran Rp 12 Miliar dan di Kecamatan Tanah Pinoh dibangun di kawasan Desa Loka Jaya menghabiskan anggaran Rp 12 Miliar.
“Pembangunan tiga Puskesmas Rawat Inap tersebut dilengkapi dengan bangunan rumah dinas perawat, masing-masing senilai Rp 1,8 Miliar dan bangunan IPAL masing-masing Rp 1,2 Miliar. Untuk pembangunan Lakesda berlokasi di eks Puskesmas Nanga Pinoh menghabiskan anggaran sebesar Rp 5,5 Miliar. Saat ini, semua DAK fisik Dinkes ini sedang proses lelang proyek,” kata Ahmad Jawahir, Kamis (11/7/2019).
Lebih lanjut Ia menjelaskan, pembangunan tersebut sebagai upaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat Melawi. “Segala daya serta upaya terus kami lakukan agar sarana dan prasana penunjang kesehatan dapat tersedia dengan layak, dengan harapan dapat dinikmati masyarakat secara utuh,” ujarnya.
Adanya pembangunan tersebutpun disambut baik oleh Anggota Komisi I DPRD Melawi yang membidangi kesehatan adanya pembangunan yang dilakukan Dinkes Melawi tersebut. Ketua Komisi 1 DPRD Melawi, H. Hamri Hum mengatakan, dengan adanya pembangunan itu tentu menambah harapan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang semakin baik dan jangkauan lebih dekat.
Ia menilai, dengan fasilitas baru yang memadai diharapkan memberikan layanan yang optimal dan nyaman bagi pasien. Tentu saja hal tersebut dapat tercapai, bila didukung jumlah pegawai dan tenaga medis tercukupi.
“Kami menyambut baik pembangunan layanan kesehatan ini, namun nantinya harus didukung pegawai dan tenaga kesehatan yang memadai, sehingga pelayanan kesehatan dapat optimal dirasakan masyarakat. Jangan hanya asal bangun terlihat megah, namun tidak dilengkapi dengan tenaga kesehatan. Ujung-ujungnya pelayanan tak jalan normal sebagaimana harapan masyarakat,” pintanya.
Ia menambahkan, pembangunan Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap dan Rumah Sakit Pratama yang sudah ada di Melawi hingga saat ini masih kekurangan tenaga pegawai dan tenaga medis.
“Nah, menjadi pekerjaan rumah Pemkab Melawi untuk memikirkan bagaimana gedung megah pelayanan kesehatan ini nantinya didukung tenaga pegawai dan tenaga medis, sehingga pelayanan kesehatan berjalan normal,” pungkasnya. (DI)