SINTANG, SKR – Hingga saat ini investasi paling banyak di Kabupaten Sintang adalah sektor perkebunan kelapa sawit. Meski demikian Pemda Sintang selalu mendorong investasi di sektor lain. Salah satunya pariwisata. Karena Sintang punya destinasi potensial yakni Bukit Kelam yang merupakan batu monolit terbesar di Indonesia bahkan dunia. Jika dikelola dengan maksimal maka akan menghasilkan pendapatan bagi daerah
Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny pemerintah Kabupaten Sintang selalu menjajaki bagaimana menarik investor ke destinasi-destinasi wisata yang ada. Menurutnya, masalah infrastruktur tidak terlalu jadi persoalan dalam investasi. Yang penting pemerintah dan DPRD sebagai lembaga pengawas menjamin bahwa seluruh investor yang ingin masuk Sintang tidak dipersulit dalam perizinan. Ronny bersyukur Bupati Sintang Jarot Winarno sangat mendukung hadirnya investasi di Bumi Senentang. Ia juga sangat mengapresiasi Bupati yang mendukung percepatan investasi sesuai amanah Presiden Joko Widodo. Bahlan untuk persoalan izin-izin, di warung kopi pun tidak masalah untuk tanda tangan. Semuanya sangat-sangat dipermudah.
Dengan memiliki wilayah yang sangat luas bahkan hampir setara Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sintang merupakan daerah yang sangat seksi untuk berinvestasi. Hingga saat ini tercatat banyak sekali investasi yang masuk di Bumi Senentang. Mulai dari investor perkebunan, kehutanan, pariwisata hingga sektor-sektor lainnya.Florensius Ronny membenarkan bahwa Kabupaten Sintang merupakan salah satu daerah yang seksi untuk berinvestasi karena letaknya geografisnya yang menghubungkan dengan beberapa kabupaten di Kalimantan Barat (Kalbar). Kondisi ini tentu saja berpengaruh dengan daya beli masyarakat.
“Makanya, meski infrastruktur dasar di Kabupaten Sintang belum baik atau masih kurang, investor tetap saja banyak masuk untuk berinvestasi,” tegas legislator yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Nasdem Kabupaten Sintang ini.