MELAWI, SKR.C – WWF berkomitmen mendukung upaya pelestarian lingkungan di Indonesiam termasuk Melawi. Ini terungkap dalam diskusi antara Executive Offecer (CEO) WWF Finlandia, WWF Indonesia Pemkab Melawi dipimpin langsung Bupati Melawi Panji Rabu (20/10).
Pimpinan WWF Finlandia, Lisa Rohweder yang diterjemahkan Ambang Wijaya, dalam bahasa Indonesia, mengatakan WWF bekerja di 100 negara diseluruh benua. Dia juga menyampaikan ada enam tujuan utama dari kerja WWF, yang pertama berkenaan dengan hutan.
“Dimana WWF mencoba melakukan perlidungan terhadap hutan, sesuai dengan status dan fungsinya,” ungkapnya.
Lanjut, Lisa posisi WWF dalam hal penanganan hutan adalah mendukung, dan bekerjasama dengan investasi perkayuan, supaya kayu yang diolah oleh perusahaan yang bergerak dibidang perkayuan seperti HPH bersertifikasi FFC. Kemudian dibidang kelauatan, dimana peran WWF bagaimana mendorong mengurangi aktifitas illegal fishing atau pengambilan ikan dilaut secara illegal. Sebagaimana di hutan, dikelautan WWF juga mendorong sertifikasi FFC pengelolaan ikan.
Berikutnya adalah yang berkenaan dengan satwa liar. Satwa liar juga menjadi konsen WWF karena angka perburuan satwa sangat besar. Harapannya dengan kehadiran WWF bisa mengurangi aktivitas perburuan satwa liar.
Dikatakan Lisa, sebetulnya dalam melindungi satwa lia tersebut, hal itu juga bersamaan dengan bagaimana meningkatkan pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat disekitar hutan. “WWF melihat, satwa liar tidak akan bisa dijaga kalau masyarakat disekitar hutan tidak diperhatikan. Karena itu ekonomi masyarakat harus didorong seperti melalui pembuatan lokasi wisata,” ucapnya.
Selanjutnya berkenaan dengan pangan, dimana WWF akan mendorong bagaimana pengelolaan produk-produk pangan dilakukan secara lestari. Contohnya kebun sawit, bagaimana investor mengelola kebun sawit yang lestari. “Pada kebun sawit ini peran Inonesia sebagai produsen yang memproduksi minyak sawit, sedangkan di Erofa sebagai konsumen,” ujarnya.
Tujuan dari WWB yang berikutnya adalah air, dimana WWF bekerjasama dengan berbagai pihak supaya konsumsi atau penggunaan air bisa sepanjang masa. Selain menjaga air supaya tetap bersih, bagaimana hewan-hewan yang ada di sungai tetap terjaga kehidupannya di sungai. “Adapun yang terakhir adalah isu iklim dengan energy terbaru, dalam upaya mengurangai carbon dan pemanasan gelobal,” ucapnya.
Menurut Lisa, enam program WWF tersebut tentunya juga menjadi tanggungjawab pemerintah. Makanya WWF dalam melaksanakan programnya bekerja dengan pemerintah, masyarakat lokal dan swasta. “WWF tidak anti pemerintah, namun WWF siap bekerjasama dengan pemerintah,” tuturnya.
Sebelum berdiskusi dengan Bupati Melawi, pada sorenya rombongan WWF disambut dengan tarian Melayu serta berbagai tradisi budaya lainnya. Dihari berikutnya, pada Kamis (20/10) Pemkab Melawi bersama WWF juga melakukan peninjauan ke lokasi kerja WWF di wilayah Taman Nasdional Bukit Baka Bukit Raya. Untuk meninjau dan memantau lansung kondisi Taman Nasional.(Irawan)