SINTANG, SKR – Sudah lama didambakan, pembangunan border di perbatasan Sintang-Malaysia belum operasional hingga saat ini. Meski pemerintah sudah mewacanakan akan membangun, namun pembangunan fisik border masih jauh dari harapan masyarakat perbatasan.
Saat ini yang dibangun pemerintah pusat salah satunya adalah jalan paralel perbatasan. Serta sejumlah sarana pendukung border, seperti jalan-jalan tembus menuju bangunan border nantinya. Selain itu banyak juga pembanguna fisik yang dilakukan pemerintah pusat di perbatasan untuk mendukung pembangunan border tersebut.
Heri Jambri, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sintang menanggapi pembangunan border di Desa Sungai Kelik Kecamatan Ketungau Hulu. Ia mengatakan, hendaknya pembangunan mengakomodir keinginan masyarakat perbatasan. Agar, pembangunan tersebut tidak menjadi masalah baru atau muncul konflik sosial.
“Saya berharap pemerintah daerah melakukan pembinaan, terutama pada masyarakat di perbatasan. Jangan sampai dibukanya border malah menimbulkan persoalan baru. Seperti kecemburuan sosial atau masalah lainnya,” kata Heri Jambri.
Oleh karena itu, kata politisi dapil Kecamatan Ketungau Hulu, Ketungau Tengah dan Ketungau Hilir ini meminta pemerintah harus betul-betul berpihak pada masyarakat yang ada perbatasan. Terutama dari segi pembangunan ekonominya.
Ia bersyukur, pemerintah sudah melakukan pendekatan pembangunan dengan membangun infrastruktur di perbatasan Sintang-Malaysia. “Tapi, itu belum cukup. Pendekatan dan penguatan ekonomi masyarakat setempat pemerintah sangat penting, baik dilakukan oleh pusat maupun pemerintah daerah,” tegasnya.
Legislator yang juga Ketua Partai Hanura Sintang ini juga berpesan pada masyarakat perbatasan agar terbuka dengan siapapun. Mengingat, pembangunan border membawa dampak mobilisasi orang dari berbagai daerah. Ia berharap masyarakat saling menjaga. Terutama terkait kondisi masyarakat yang ada di tempat. Kita harus bisa menerima semua orang. Karena, kalau border dibuka, pasti semua orang akan datang ke sana.