Hasil Rapid Test 1969 Orang di Kabupaten Sintang, 183 Dinyatakan Reaktif

Bupati Sintang, Jarot Winarno Jarot saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 pada konferensi pers bersama awak media di Pendopo Bupati Sintang, Senin (11/5/20).

SINTANG, SKR.COM – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, cluster Temboro dari Pondok Pesantren Magetan, Jawa Timur yang diketahui sudah kembali ke Kabupaten Sintang dengan perkirakan sekitar 100 orang, telah dilakukan penelusuran oleh tim penyelidikan epidemiologi dibantu pihak desa, kecamatan dan TNI-Polri.

“Ditemukanlah 42 orang santri yang sudah dirapid test, kemudian lini keduanya yakni keluarga, kawan, tetangga dan lini selanjutnya itu dilakukan penelusuran, ditemukan 168 dan dilakukan rapid test, hasilnya 26 yang reaktif dimasukan dalam OTG. Jadi jangan ada yang galau, nyinyir kok OTG ni makin banyak, itulah hasil penyelidikan epidemiologi tadi,” ujar Jarot saat konferensi pers bersama awak media di Pendopo Bupati Sintang, Senin (11/5/20).

Selanjutnya cluster kegiatan keagamaan di Goa, Sulawesi Selatan,  sudah ditelusuri dan ditemukan satu dari Kecamatan Sungai Tebelian sudah dirapid test, hasilnya negatif atau nonreaktif. Kemudian tetap isolasi mandiri di rumah, setelah itu rapid test kedua juga hasilnya nonreaktif.

“Sementara cluster Kuala Lumpur ditemukan satu, dilakukan rapid test hasilnya reaktif masuk kategori OTG dan diisolasi mandiri di Mess Diklat BKPSDM komplek Gedung Serbaguna Sintang,” katanya.

Lalu kemudian ada cluster kegiatan keagamaan di Bogor, pertama-tama dilakukan penyelidikan epediomologi hasilnya nonrektif semua.

“Jadi masyarakat jangan berpikir kita hanya menelusuri satu agama tertentu saja, tapi semuanya kita telusuri,” terang Jarot.

Jarot juga mengatakan, cluster orang yang beresiko tinggi seperti para tenaga medis, baik itu di Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, di laboratorium Kesehatan dan puskesmas serta para pembantu tenaga medis.

“Tim gugus tugas Covid-19 yang di lapangan juga resiko tinggi. Dimana untuk di Dinas Kesehatan ada 749 orang di lakukan rapid test, hasilnya 78 reaktif, kemudian 141 dari gugus tugas Covid-19 ditemukan 29 reaktif,” terangnya.

Dari masyarakat umum, kata Jarot juga ada 360, termasuk segala volunteer yang insiatif melaporkan diri bahwa pernah kontak dengan orang yang reaktif.

“Tokoh-tokoh masyarakat juga datang ya minta tolong di test juga, setelah rapid test ditemukan 16 reaktif,” terang Jarot.

Jadi, terang Jarot, total yang sudah di lakukan penelusuran yakni 1.969 sudah dilakukan rapid test, hasilnya 183 reaktif pertanggal 10 mei 2020. (pul)

Posting Terkait