SINTANG, SKR.COM – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyan (IMM) Kapuas Raya mendatangi Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, Kamis 15 Juni 2021.
Kedatangan IMM ini untuk beraudiensi merespon keluhan pelaku usaha terkait oknum petugas arogan saat pemberlakuan PPKM Mikro.
Arogansi oknum petugas diungkapkan Rizky Fauzan, pengelola Progressive Space. Ia mengaku mendapat perlakuan kurang mengenakan saat petugas mendatangi tempat usahanya.
“Aku semalam udah tutup, tapi memang masih ada 2 meja yang masih nongkrong. Kemudian dibubarkan dengan represif kayak ngusir orang berbuat maksiat gitu,” keluhnya.
Selain itu, saat masuk ke dalam tidak permisi. Salah satu karyawannya yang habis makan, sempat ditanya kenapa tidak memakai masker. “Saat dibilang habis makan, dijawab bohong. Terus disuruh push up,” jelas Rizki Fauzan.
“Ada juga ancaman kalau malam ini kami masih buka normal seperti biasa, aset kami seperti meja kursi akan disita,” katanya.
Kabid Hikmah IMM Kapuas Raya, Aldo Topan Rivaldi mengatakan seharusnya penegakan PPKM lebih mengedepankan pendekatan-pendekatan persuasif. Menurutnya, sejak awal pemberlakuan PPKM Mikro, IMM terus mengadvokasi dengan menyampaikan keluhan-keluhan pelaku usaha yang terdampak.
“Waktu itu kami ketemu Wakil Ketua DPRD Sintang Heri Jambri. Makanya, kami minta cara-cara penegakan PPKM, tidak membunuh hajat hidup usaha orang banyak. Apalagi dengan melakukan tindakan-tindakan yang kami nilai terlalu keras,” pintanya.
Dikatakan Topan, pihaknya sangat mendukung PPKM di Kabupaten Sintang. Namun ia menyesalkan masih ada tempat hiburan yang tidak patuh. Namun belum ada tindakan tegas.
“Inilah yang kami sesalkan. Kenapa usaha-usaha kecil yang kena dampak. Tapi ada usaha skala besar malah buka dengan didatangi pengunjung yang ramai di kota Sintang. Bagi kami ini tidak fair, kenapa penegakan aturan tidak menyentuh mereka,” tanya dia.
Merespon hal tersebut, Wakil Bupati Sintang Sudiyanto mengapresiasi kepedulian IMM dalam mengawasi penerapan PPKM. Ia menilai koreksi dan kritik IMM merupakan bagian bentuk kepedulian atas kemajuan pembangunan Sintang kedepan.
Terkait penegakan PPKM, kata Sudiyanto, prinsip pendekatannya tetap mengedepankan humanis. “Tapi memang kembali lagi perilaku orang per orang tidak sama. Tapi, kita selalu berpesan agar tidak menggunakan pendekatan kekerasan, bukan dengan bentak-bentak. Itu prinsip umumnya ya,” tegasnya. (*)