SINTANG, SKR.COM – Sebanyak 14 Ruko di komplek pasar inpres Sintang kembali dilahap si jago merah, Sabtu 30 Januari dini hari tadi.
Adapun ruko yang mengalami nasib naas tersebut, Apotik Husada 2 pintu, Toko Dinasus 1 pintu, Toko pakaian Ema 1 pintu, Toko pakaian Bude 1 pintu, RM kak Ida 1 pintu, Toko emas cahaya logam 1 pintu, Toko buku putri karet 2 pintu, Warung kopi sariwangi 1 pintu, Toko klontong Yani 2 pintu, dan Toko sayur Bhu-Dhe 2 pintu.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, pristiwa kebakaran yang telah menghanguskan beberapa Ruko di kawasan pasar inpres ini bukan yang pertama kalinya terjadi.
“Beberapa bulan yang lalu peristiwa kebakaran juga terjadi di lokasi inpres ini. Kebakaran ini sama hal seperti peristiwa kebakaran yang terjadi kawasan Tugu BI pada tahun 2019-2020 yang lalu. Dalam jangka waktu beberapa bulan di tempat yang sama terjadi kebakaran dua kali” ucap Jarot usai meninjau peristiwa kebakaran di Pasar Inpres Sintang.
“Kesimpulan saya, kejadian kebakaran beberapa waktu yang lalu tidak memberi pelajaran buat kita semua, saya harap buat orang lain agar selalu lebih waspada” tambahnya.
Ia juga mengatakan instalasi listrik beberapa bangunan yang ada di Sintang ini masih sangat buruk. “Kita sama-sama berharap agar penyidik bisa mengungkap apa yang terjadi sebenarnya dengan insiden kebakaran di Kabupaten Sintang selama ini” terang Jarot.
Jarot meminta kepada pihak pemerintah Kabupaten dan kepada seluruh sektor yang terkait di kabupaten Sintang untuk pendirian bangunan yang baru kedepannya harus ditata kembali, seperti penataan bangunan dan memperbaiki intalasi listrik yang lebih baik lagi.
“Selaku pribadi serta atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang, saya mengaku prihatin atas terjadinya insiden kebakaran tersebut.
Jarot menambahkan, Pemerintah Dearah juga siap memfasilitasi dan akan segera memberikan ijin bangunan secepatnya.
“Ketika saya meninjau lokasi kebakaran, saya melihat bangunan yang terbakar tersebut batas dengan rumah Sakit Umum itu terlalu dekat, ini yang harus kita benahi selanjutnya dan harus kita tata kembali” pungkasnya (TF)