SINTANG, SKR. COM – Terjadinya anomali atau perubahan cuaca yang tidak menentu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang, Bernhard Saragih meminta warga tetap waspada, terjadinya banjir dan tanah longsor. Hal tersebut di ungkapnya saat ditemui awak media di Ruang Kerjanya, Rabu (09/09/2020).
Diketahui sejak beberapa hari terakhir ini curah hujan di Kabupaten Sintang cukup tinggi sehingga debit air Sungai Melawi dan Sungai Kapuas naik secara drastis.
Menurut Bernhard, pada saat ini masalah utama yang akan di hadapi adalah mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan. Namun dengan adanya perubahan cuaca yang tidak menentu dan curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan banjir terjadi lagi walaupun tidak seperti banjir yang terjadi dua bulan yang lalu.
“Saat ini sebenarnya kita prioritaskan persiapan penanganan karhutla, bukan banjir. Tapi karena adanya perubahan cuaca yang tidak menentu atau yang lebih dikenal dengan istilah anomali, sehingga kita juga harus tetap waspada terhadap terjadinya banjir dan tanah longsor,” ujarnya.
Oleh sebab itu ia meminta masyarakat khususnya yang tinggal di daerah pinggiran sungai agar selalu waspada terjadinya banjir dan tanah longsor.
“Meskipun saat ini sebenarnya musim kemarau namun karena adanya anomali perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga kita juga harus waspada terhadap banjir jangan sampai kita terlena dan lupa,” tambah Bernhard.
Sedangkan untuk penanganan karhutla dijelaskan Bernhard pihak BPBD akan berkerja sama dengan Manggala Agni, DLH, dan KPH dan tim-tim Kecamatan serta melalui para Kades untuk dapat mengantur setiap warganya yang membuka lahan.
“Dikabupaten Sintang ini tim penanganan Karhutla itu banyak ada KPH Kawasan Penangan Hutan Sintang Timur, Sintang Utara, ada Manggala Agni, ada Dinas Lingkungan Hidup, BPBD Sendiri, dan mitra yang membantu.perusahaan-perusahaan punya masyarakat juga peduli terhadap api, dan di Desa-Desa juga dana desanya sudah mengalokasikan pengadaan alat-alat pemadam kebakaran, semua itu tetap kita siagakan,” jelas Bernhard.
“Untuk Karhutla kita harus tetap siap siaga agar tidak terjadi bencana Kabut asap lagi, bagi warga yang membuka lahan silahkan dan harus tetap sesuai dengan aturan karena memang sudah diatur dalam Perbub,” pungkasnya.(FYP)