SINTANG, SKR.COM – Akibat intensitas hujan yang cukup kuat beberapa hari yang lalu, sejumlah Desa di Kabupaten Sintang kembali mengalami banjir.
Harjono selaku Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sintang pun memberikan tanggapan terkait bencana banjir yang melanda Kabupaten Sintang.
Saat di temui awak media, Harjono mengatakan banjir yang melanda Kabupaten Sintang dan sekitarnya adalah bencana alam dan memang saat bulan-bulan September, November dan Oktober adalah musim penghujan.
“cuma kalau pada waktu normal itu kan ndak gak terlalu sampai seperti ini, macam covid-19 lah beratusan tahun baru ada lagi gitu bah, nah kalo seperti ini memang luar biasa lah sampai rumah ada yang tenggelam, apalagi kampung saya di tebidah habis terbongkar segala rumah segala apa kemaren itu kan, dan sekarang kan banjir nya ke arah Sintang dan Melawi” ucap Politikus Partai Golongan Karya itu
Ketua Komisi D itu juga mengatakan Kalau masalahnya perusahaan, perusahaan di daerah hulu itu tidak ada, itu pun masih meluap juga, tentu di sini mungkin ada juga lah akibat pengaruh daripada sawit.
“tapi kalau kita melihat sawit, sawit kan tanaman, dia kan bisa menahan air dan justru bukan tandus dia, kecuali dia perusahaan kayu yang di tebang itu kan tandus, maka perlu ada reboisasi, kalau sawit ini dia tidak tandus, dia tetap bisa menahan air, cuma ini memang musibah lah menurut saya, memang situasi ini adalah situasi yang luar biasa lah, jadi musibah kita banjir seperti ini, tapikan tidak selalu tiap tahun seperti itu, ada sih tiap tahun hujan-hujan tapi normal-normal lah” ujarnya
Lanjut Harjono, untuk tahun ini memang luar biasa, mungkin perubahan almino, kita tidak tau karna memang dari alam, menurut saya tidak sepenuhnya banjir ini oleh perusahaan, mungkin ada juga karena yang berada tepi-tepi sungai ada masalah dengan AMDAL nya, mungkin memang ada yang sampai ke pinggir sungai, itu kan sudah menyalahi aturan dan Pemerintah tidak mengizinkan itu, karna semuanya sudah di atur dalam AMDAL semua, tegasnya (TF/D2)