SINTANG, SKR.COM – Komandan Kodim 1205 Sintang Letkol Inf. Eko Bintara Saktiawan mengikuti pelaksanaan monitoring Pemilihan Kepala Desa Serentak di Kabupaten Sintang secara virtual di Command Center Kantor Bupati Sintang pada Rabu, 7 Juli 2021.
Pilkades di monitor langsung oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melalui Direktur Penataan Dan Administrasi Pemerintahan Desa.
Pada kesempatan tersebut, Letkol Eko menyampaikan bahwa Kodim 1205 Sintang siap membantu pengamanan pada pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Sintang.
“Kami sudah mengerahkan 100 anggota TNI untuk membantu mengamankan pilkades ini. Kami juga sudah mendata potensi kerawanan saat pelaksanaan pilkades ini. Sejauh ini kami sudah melakukan antisipasi dan pilkades ini merupakan pelaksanaan demokrasi di tingkat desa dan supaya jangan dijadikan alasan untuk timbulnya konflik,” tegas Eko Bintara Saktiawan.
Sementara itu, Direktur Penataan Administrasi dan Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Aferi Syamsidar Fudail menyampaikan harapannya agar proses pilkades disaat pandemi Covid-19 ini bisa berjalan dengan baik dan mengikuti protokol kesehatan dengan ketat.
“Kemendagri memberikan dukungan kepada pemerintah daerah yang melaksanakan pilkades serentak dengan memperhatikan protokol kesehatan sesuai petunjuk yang sudah kami keluarkan,” ucap Aferi.
Dikatakan Aferi, penerapan protokol kesehatan saat pelaksanaan pilkades tidak hanya saat pemungutan suara, tetapi juga semua prosesnya sejak persiapan, pelaksanaan, penghitungan dan proses pelantikan, wajib mengikuti pedoman yang sudah dibuat
“Mari kita sama-sama melihat dan memonitoring pelaksanaan pilkades di Kabupaten Sintang yang hari ini dilaksanakan. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,” ajaknya.
Ia juga berterima kasih atas upaya Pemkab Sintang untuk melaksanakan pilkades ini dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Perkuat koordinasi dengan TNI dan Polri dalam rangka memberikan dukungan terhadap pelaksanaan pilkades ini. Pelibatan TNI dan Polri, tidak hanya saat pencoblosan, tetapi saat pengumuman hasil juga. Kami khawatir terjadi euphoria kemenangan sehingga timbul kerumunan masyarakat. Pelantikan kepala desa terpilih juga wajib mentaati dan memperhatikan protokol kesehatan,” sarannya. (*)