KPPPA-KB Melawi, Terus Beri Pendampingan Terhadap Ibu Korban Mutilasi

MELAWI, SKR.COM – Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (KPPPA-KB), Melawi, Ratna Irawati, mengatakan pihaknya bersama intansi terkait terus memonitor kondisi Windri, ibu korban pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus.

“Pemdampingan dan pemantauan yang dilakukan DPPPA-KB dilakukan seadanya, sebab saat ini kami belum memiliki tenaga Psikolog. Nah, tenaga Psikolog ini tengah kita upayakan,” ungkapnya ditemui di ruangan kerjanya.

Terkait kondisi Windri saat ini, sejak awal pendapingan yang dilakukan KPPPA-KB Melawi bersama pihak Provinsi, hingga saat ini, kondisi korban sudah banyak perubahan.

“Dihari pertama sangat memprihatinkan, hari kedua mulai berubah. Hingga saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik,” ungkapnya.

Ratna mengatakan saat ini khusus di Melawi, pada dasarnya sudah harus memiliki tenaga Psikolog. Sehingga ketika muncul kasus seperti ini, tentu akan sangat membantu pemulihan bagi korban kekerasan atau yang membutuhkan pemulihan psikis.

“Jadi kita tetap memberikan pendampingan, sifatnya konseling. Kita juga rencanakan untuk sewa Psikolog,” ungkapnya.

Pihaknya mengungkapkan, dalam rangka upaya pencegahan,dan penanggulangan  Kantor PPA juga baru membentuk, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Didalamnya nanti akan dilengkapi unit  seperti Psikologi, divisi pemulihan termasuk advokat.

“SKnya untuk P2TP2A sudah ada. Hanya saat ini kita belum ada kantor kesekretariatanya,” terangnya.

Sementara ditempat yang sama, Kasi Perlindunga Anak, KPPPA Melawi, Supridayanti mengungkapkan. Pihaknya setiap tahun rutin melaksanakan sosialisai mencegah kekerasadan alam rumah tangga, maupun penyimpangan pada anak.

“Setiap  tahun kitalakukan sosialisasi. Hanya bergilir ditiap kecamatan menyesuaikan anggaran,” ungkapnya.

Betuk sosialisasi ini misalnya mengundang kades atau perwakilan ditiap desa, maupun menggandeng organisasi yang ada, untuk bersama-sama melakukan penyuluhan.

Misalnya kemarin kita bekerja sama dengan GabunganOrganisasi Wanita (Gow) atau PKK, bersama-sama mengsosialisasikan khusus temapelecehan seksual.

“Tahun kemarin kita juga menggelar soasialisasi ke sekolah-sekolah. Ini upayak pencegahan yang biasa kita lakukan,” pungkasnya.(Irawan)

Posting Terkait