MELAWI, SKR.COM – Beberapa minggu belakangan ini kerap terjadi pemadaman listrik, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat, terutama yang menggunakan listrik, seperti penggunaan komputer dan sebagainya.
Kepala Rayon PLN Nanga Pinoh, Akhmadin mengatakan, gangguan pemadaman listrik yang kerap terjadi sejak bebarapa hari di wilayah Kabupaten Melawi, disebabkan karena banyaknya pohon yang berada di dekat jaringan listrik milik PLN yang tumbang saat terjadinya hujan disertai angin yang beberapa hari ini kerap menerpa kawasan Kabupaten Melawi.
“Terutama pohon karet, itu banyak sekali, ketika hujan datang, pohon milik mereka ada yang tumbang dan ada yang sampai mengenai jaringan kita sehingga rusak dan harus diperbaiki, makanya beberapa hari ini sering terjadi pemadaman,” katanya ditemui di ruangan kerjanya, Senin (21/12).
Ia mengatkan, pihaknya telah melakukan upaya untuk meminta izin kepada warga pemilik agar pohon karet mereka diizinkan untuk dilakukan pemotongan. Namun hasilnya, kebanyakan warga menolak.
“Mereka menolak, alasannya pohon-pohon itulah mata pencarian mereka, jadi kita serba salah, kita pun tidak bisa memaksa warga, tapi paling tidak mereka bisa mengerti dan mau menyerahkan pohon mereka tanpa ganti rugi, kita siap menebangnya kapan saja,” jelasnya.
Daerah yang jaringan listriknya paling banyak mengalami gangguan, dijelaskan Akhmadin, ada didaerah Kecamatan Belimbing Hulu, Batu Nanta, Kompas Raya dan di daerah Menunuk.
“Karena ternyata juga rata-rata pemilik pohon didaerah tersebut bukan orang sana, mereka ada didaerah lain. Jadi ketika coba konfirmasi untuk izin pemotongan, mereka menolak,” sesalnya.
Dia kembali menegaskan bahwa pemadaman yang terjadi beberapa hari ini murni karena faktor cuaca dan kondisi jaringan yang dekat dengan pohon, bukan disebabkan karena PLN kekurangan daya listrik yang dipasok kepada masyarakat.
“Untuk daya di Melawi cukup. Jadi kita tidak minus seperti beberapa daerah lain yang sering terjadi pemadaman karena daya yang kurang,” jelasnya.
Guna mengatasi permasalahan yang ada, Akhmadin melanjutkan, PLN akan meyurati bupati dan camat untuk dapat membantu memberikan pengertian kepada masyarakat agar mau melepaskan pohonnya untuk ditebang.
“Kita surati agar bisa membantu menjelaskan kepada masyarakat. karna memang tidak ada jalan lain, selain pohon-pohon itu harus kita tebang,” pungkasnya. (Irawan)