MELAWI, SKR.COM – Ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran tiga kilogram di Kabupaten Melawi mulai langka. Kelangkaan ini telah terjadi bahkan sejak sebulan lalu sebelum memasuki bulan lalu. Akibatnya, harga jual lebih mahal dibanding pada hari biasanya.
Seperti yang dikeluhkan Eko Susilo, ketika Hari raya idhul Adha kemarin, sulit sekali mencari LPGdi Melawi. adapun LPG harganya sudah sangat tinggi. “Waktu hari raya Idhul Adha, LPG 3 kilogram susah dicari, dapat dapat harganya sudah tinggi Rp. 30 ribu pertabung,” katanya, Selasa (5/9).
Lebih lanjut Eko mengatakan, hingga sekarang, harga LPG pun masih tinggi karena kesulitan mencari LPG tersebut. “Harga LPG sekarang dipasaran sudah Rp. 25 ribu per kilogram. Itupun sulit dapatnya,” katanya.
Warga lainnya, Nicky Astria mengatakan, di desa kebebu, harga LPG sudah mencapai Rp. 27 Ribu per tabung. “Ini karena kesulitan mendapatkan LPG di Pasar nanga Pinoh, dan ambilnyapun sudah mahal kata pedagangnya,” ungkap Nicky.
Keluhan yang sama juga disampaikan Heri Irawan, warga Desa Semadin Lengkong. Ia mengatakan, harga di Desa Semadin lebih parah lagi. “Harganya sudah mencapai 35 ribu per tabung. Ini tentu sudah sangat mahal bagi masyarakat dari harga biasanya yakni Rp. 25 ribu,” paparnya.
Untuk itu itu, Heri meminta pemerintah mengambil tindakan untuk melakukan peninjauan serta langkah-;angkah yang harus dilakukan terkait kelangkaan LPG anggur tersebut. “Mudah-mudahan pemerintah ada solusi dan mengathui sebab kekosongan tersebut,” pungkasnya. (KN)