SINTANG, SKR.COM – Wakil Bupati Sintang Sudiyanto menggelar acara masuk ke rumah dinas dengan melaksanakan ritual adat sumpah jenang di Rumah Dinas Wakil Bupati Sintang pada Rabu, 10 Maret 2021.
Sudiyanto yang berasal dari Sub Suku Dayak Seberuang menjalankan tradisi turun temurun dan berkembang di tengah masyarakat Sub Suku Dayak Seberuang saat akan memasuki rumah baru harus melaksanakan ritual adat sumpang jenang untuk memohon keselamatan dan kesehatan di rumah yang baru.
Kedatangan Bupati Sintang, Jarot Winarno, Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sintang Ny Maria Magdalena, Anggota Forkopimda, Ketua DPRD Sintang Florensius Ronny dan rombongan di kompleks Rumah Dinas Wakil Bupati Sintang disambut dengan pengalungan kain syal dan tari-tarian.
Tiba di depan pintu rumah dinas, kedatangan rombongan disambut lagi dengan adat pemotongan pretabar oleh Wakil Bupati Sintang dengan maksud menghilangkan hambatan dan hal yang tidak baik.
Selanjutnya, acara injak batu telur dan membuka pintu rumah. Rombongan kemudian memasuki ruang tamu untuk mengikuti seluruh ritual adat sumpang jenang yang dipimpin oleh dua orang tetua adat sub suku Dayak Seberuang.
Sudiyanto beserta istri duduk ditengah-tengah ruang menghadap piring dan tempayan. Sementara Bupati Sintang dan tamu lain duduk di kiri kanannya.
Dua orang tetua sub suku Dayak Seberuang secara bergiliran menyampaikan sampi/doa dengan menggunakan bahasa sub suku Dayak Seberuang. Sekitar satu jam kedua tetua menyampaikan sampi atau doa, ritual adat sumpah jenang diakhir dengan pukulan gong sebanyak 7 kali dan membunyikan senapan lantak sebanyak satu kali.
Bupati Sintang, Jarot Winarno dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah yang mengikuti seluruh prosesi ritual adat sumpah jenang pun didaulat untuk membuka kain penutup tempayan.
Wakil Bupati Sintang Sudiyanto menyampaikan sangat bersyukur bisa melaksanakan ritual adat sumpah jenang dengan lancar di rumah dinas Wakil Bupati Sintang.
“Saya memang lahir dari sub suku Dayak Seberuang. Maka ritual adat sumpah jenang sebenarnya mengandung makna yang sangat dalam bagi saya karena harus memimpin sesuai jampi adat atau doa tadi,” ujar Sudiyanto.
Dikatakan Sudiyanto, dirinya harus memimpin dengan adil kepada semua masyarakat, apapun suku, agama dan golongannya.
“Mudah-mudahan pesan dari tokoh adat tadi, bisa mengingatkan saya untuk melaksanakan amanah secara adat yang kita laksanakan tadi. Secara pemerintahan sudah dilakukan di Pontianak saat pelantikan. Dan hari ini secara adat kita laksanakan,” pungkasnya. (*)