SINTANG, SKR.COM – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang Terry Ibrahim berharap pemerintah memberi perhatian pembangunan di kecamatan Ketungau Hilir. Pasalnya pada 2016 hampir tidak ada dana pembangunan masuk, baik kabupaten, provinsi mupun pusat.
“Ketungau selalu dipersepsikan sebagai wilayah perbatasan. Padahal ketungau Tengah dan Hulu yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia. Ketungau Hilir tidak. Tapi juga menjadi jalur menuju dua kecamatan di Ketungau yang perbatasan,” kata Terry, Kamis (24/11/2016).
Menurut Terry kucuran dana ke Ketungau Hilir menjadi tidak maksimal, seiring diidentikkan dengan nama perbatasan. Kondisi pembangunannya menjadi amat memprihatinkan. Pengalokasian dana ke kecamatan tersebut seakan terlupakan. Padahal akses ke perbatasan melewati Ketungau Hilir.
“Kita harapkan pada 2017 ada perhatian dari pemerintah terhadap Ketungau Hilir,” kata Terry.
Terry menambahkan kalau tanpa ada pokok pikiran dewan, dimungkinkan tidak ada dana pembangunan teralokasikan buat Ketungau Hilir. Ia menyayangkan kondisi demikian. Pembangunan disebutnya mesti merata. Infrastruktur jalan paling utama. Kelancaran mobilitas masyarakat bisa terhambat kalau jalan dibiarkan rusak.
Karena itu, Terry berharap pada 2017, baik pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat dapat memberi perhatian kepada Ketungau Hilir. Membangun perbatasan diinginkan tidak sampai pemerintah membuat kebijakan pembangunan menjadi tidak merata. Semua daerah idealnya harus dibangun.
“Wilayah perbatasan maupun bukan perbatasan. Pembangunan harus disebar merata. Jalan tetap menjadi skala prioritas,” katanya.
Menurut Terry sepanjang jalur Ketungau kini juga belum ada jalan beraspal. Semua masih berpermukaan tanah. Ruas jalan itu penghubung ke perbatasan padahal. Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu.
Terry mengatakan dengan kondisi jalan belum baik berdampak langsung terhadap masyarakat. Pertama akses transportasi menjadi tidak lancar. Kemudian memakan biaya tinggi, baik buat angkutan orang maupun barang.
Dalam banyak kesempatan, Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, infrastruktur memang menjadi tantangan utama bagi pemkab Sintang. Bahkan Sintang disebutnya mengalami kegawatdaruratan infrastruktur. Karena itu, selama kepemimpinan bersama Askiman, penanganan infrastruktur dijadikan skala prioritas. Pembangunan fokus dari daerah hulu baru ke hilir. Tujuannya, untuk pemerataan pembangunan di Sintang, kata Terry. (AA)