JAKARTA, SKR.COM – Peredaran narkoba semakin mengkhawatirkan dan tidak pandang bulu. Kondisi tersebut setidaknya digambarkan dari hasil operasi yang dilakukan POM TNI di perumahan Kostrad Tanah Kusir Jakarta, menangkap sejumlah oknum TNI dan warga sipil yang terlibat penggunaan dan peredaran Narkoba. Dalam pengembangan operasi tersebut, POM TNI bersama BNN menindaklanjuti adanya keterlibatan sejumlah anggota Polri dan seorang politisi Senayan.
Tentu ini sangat memprihatinkan. Peredaran Narkoba sudah tidak pandang bulu. Padahal Pemerintah sudah mencanangkan kondisi darurat narkoba. Presiden Jokowi dengan tegas menolak grasi bagi para Bandar narkoba. Eksekusi matipun juga sudah dilaksanakan bagi sejumlah Bandar dan pengedar narkoba. Lalu mengapa peredaran barang haram ini seolah tidak berkurang, justru bertambah dari waktu ke waktu ?.
Kalau ada sebutan ”Indonesia salah satu surga bagi Bandar dan pengedar Narkoba”, pasti akan mengusik harga diri dan martabat kita sebagai bangsa yang beradab. Tapi fakta dan data peredaran narkoba di negeri ini, membuat kita seolah tidak berdaya. Peredaran barang haram itu semakin menggila; menjerat semua lapisan masyarakat. Tak ada satu pun tempat di negeri ini steril dari narkoba. Merambah area penegak hukum, komplek perkantoran, kampus, pondok pesantren dan sekolah tingkat menengah hingga sekolah dasar. Bahkan kini merambah komplek rumah dinas TNI.
Tidak dipunkiri kerja keras kepolisian, Badan Narkotika Nasional dan bea cukai sudah mampu mengungkap banyak kasus peredaran dan penyelundupan narkoba di tanah air. Termasuk membawa pelakunya ke balik jeruji besi. Namun upaya itu seolah tidak sebanding dan tidak membuat jera para bandar dan pengedar Narkoba. Tetap saja dari hari ke hari aparat menemukan kasus tersebut, bahkan dalam jumlah dan nilai yang fantastis.
Tentu kita tidak ingin berpangku tangan membiarkan negeri berpenduduk lebih dari 250 juta jiwa ini terpuruk karena Narkoba. Saat ini saja ada sekitar 30 hingga 50 orang Indonesia mati sia sia setiap hari karena narkoba, dari 4 juta lebih pengguna narkoba yang terdata. Karena itulah Kita perlu mendukung program rehabilitasi 100 ribu pengguna Narkoba, agar mereka tidak mati sia-sia.
Setelah Darurat Narkoba, pemerintah perlu mencanangkan perang total terhadap peredaran narkoba. Ketegasan Pemerintah dan aparat terkait, dengan dukungan seluruh komponen bangsa menjadi kunci meredam peredaran narkoba di tanah air. Pimpinan TNi-Polri perlu mengantisipasi kecenderungan para Bandar dan pengedar narkoba yang menyasar anggota mereka.
Peran Tokoh masyarakat, pemuka agama, guru dan orang tua menjadi benteng utama lingkungan terdekatnya dari ancaman peredaran narkoba.(*)
Sumber Berita: http://www.rri.co.id