SEKADAU – SKR: Nek Indon tersenyum sumringah, ia baru beranjak dari tempat tidur sederhananya saat media ini mendatangi kediaman nenek yang usianya sekitar 70 tahun itu, pada Kamis (5/11) pagi.
Nek Indon merupakan warga Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir beberapa hari terakhir ini tidak lagi menyalakan pelita atau lampu minyak. Sebab, di rumahnya kini sudah terpasang instalasi listrik, buah program bantuan listrik bagi warga kurang mampu oleh pemerintah pusat.
Sebelumnya, Nek Indon hanya mengandalkan lampu minyak sebagai sumber penerangan. Selama lebih kurang 40 tahun mendiami rumahnya, baru kali ini Nek Indon merasakan penerangan listrik miliknya sendiri.
“Senang saya, kalau malam ndak perlu nyalakan pelita lagi. Terimakasih untuk pemerintah yang sudah bantu saya,” kata Nek Indon.
Nenek yang sudah menjanda selama seperempat abad ini mengaku tidak pernah menyangka rumahnya akan diterangi listrik. Karena, ia tak akan sanggup membiayai pemasangan listrik sendiri. Usianya yang sudah lanjut serta keterbatasan ekonomi menjadi kendalanya.
“Waktu itu orang desa datang minta kartu keluarga, rupanya untuk mengusulkan listrik. Saya tidak menyangka akhirnya bisa juga punya listrik di rumah,” tutur Nek Indon.
Nek Indon adalah satu diantara 14 penerima bantuan listrik dari kementerian ESDM di wilayah Desa Seberang Kapuas. Kepala Desa Seberang Kapuas, Yemmy Ibrahim menyatakan desanya sudah dua tahun belakangan ini kebagian jatah bantuan listrik.
“Tahun lalu 5 kepala keluarga (KK), tahun ini bertambah jadi 14 KK,” ujar Yemmy.
Pihaknya, kata Yemmy, melakukan pendataan warga miskin yang memerlukan bantuan listrik dengan inisiatif sendiri. Data yang terkumpul kemudian diusulkan ke kecamatan untuk selanjutnya disampaikan ke unit yang lebih tinggi.Menurut Yemmy, program tersebut sangat tepat sasaran karena memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. “Program ini cocok untuk daerah kami,” ucapnya.
Di Desa Seberang Kapuas, masih cukup banyak warga yang belum merasakan aliran listrik. Seingat Yemmy, tak kurang dari 50 rumah tangga belum memiliki listrik. Karenanya, ia berharap program bantuan listrik bagi warga miskin tetap dilanjutkan tahun berikutnya.
“Mudah-mudahan tahun depan masih ada, karena masih cukup banyak warga kami yang belum terelektrifikasi. Saya rasa daerah lain juga begitu,” harap Yemmy. (Yahya)