MELAWI, SKR.COM – Pasca dilantiknya Gubernur kalimantan Barat H Sutarmidji dan H. Ria Norsan, berbagai ucapan selamat banyak terdengar. Namun, disamping adanya ucapan selamat tersebut, berbagai masyarakat juga mengingatkan kembali janji-janji politik kedua pasangan gubernur yang memimpin Kalbar sekarang ini.
Seperti yang disampaikan seorang Tokoh Jalur Sungai Pinoh, Yedi Yanto. Ia mengucapkan selamat kepada Sutarmidji-Ria Norsan sudah dilantik oleh Presiden RI, Joko Widodo, menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalbar periode 2018-2023 di Istana Negara. Seiring dengan ucapan selamat tersebut, Yedi juga menyampaikan bahwa dirinya salah satu orang yang menati pemimpin baru yang mana nantinya akan ada perubahan dengan apa yang dijanjikan keduanya saat pemilu.
“Kini saat pasanngan gubernur dan wakil gubernur yang dilantik ini untuk mengerjakan amanah lima tahun yang telah diberikan masyarakat. Setiap pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang telah diamanahkan rakyat untuk mencapai harapan-harapan perubahan kearah lebih baik serta merealisasikan janji-janjinya,” kata Yedi di Temui di Nanga Pinoh.
Lebih lanjut pria yang juga menjadi Caleg didalah satu partai di Melawi pada tahun 2019 ini mengatakan semoga Sutarmidji-Ria Norsan bisa menuntaskan tugasnya selama lima tahun kedepan dan memenuhi janji-janji politik kampanye kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Melawi dan masyarakat Kalbar pada umumnya. Masyarakat menantikan janji-janji yang telah dinyatakan dan jangan sesekali menghianati rakyat. Masyarakat butuh bukti janji yang sudah disampaikan saat kampanye.
“Masyarakat sudah bosan dengan janji manis, rindu dengan bukti nyata. Kita yakin dengan pengalaman birokrasi sebagai walikota dan bupati dan ilmu yang dimiliki Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru ini bisa melakukannya. Gubernur dan Wakil Gubernur baru ini memiliki kapasitas dan kredibilitas dalam memimpin Kalbar untuk perubahan besar,” ungkapnya.
Yedi pun berharap agar kesejahteraan masyarakat Melawi bisa meningkat setelah Sutarmidji-Ria Norsan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalbar. Ya menyatakan, janji-janji politik yang telah diucapkan pasangan ini saat kampanye, semoga tidak hanya janji-janji manis dibibir saja khususnya di wilayah Kabupaten Melawi, namun ada realisasi.
“Sejumlah janji-janji politik pasangan ini apabila terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalbar kepada masyarakat khususnya di wilayah perhuluan, seperti menghitamkan Jalan Provinsi mulai dari Sayan hingga Sokan,” bebernya.
Kemudian, lanjutnya, janji lainnya seperti bidang pendidikan untuk membangun gedung SMA di wilayah Nanga Pintas, sehingga dapat memberantas angka buta huruf serta menekan putus sekolah di wilayah itu. Janji yang selanjutnya, soal bidang kesehatan, seperti membangun pelayanan kesehatan yang didukung sumber daya manusia (SDM), termasuk penyediaan lapangan pekerjaan dari berbagai sektor serta terwujudnya pemekaran Provinsi Kapuas Raya (PKR), serta sejumlah janji politik lainnya yang akan ditunggu masyarakat.
Terpisah, Bupati Melawi, Panji berharap Gubernur Kalbar Sutarmidji dan Wakil Gubernur Ria Norsan bisa melaksanakan apa yang menjadi visi misi mereka berdua. Karena visi misi tersebut yang membuat mereka terpilih.
“Semoga bisa mencapai hasil yang maksimal dengan visi misi yang sudah disuarakan pak gubernur dan wakil gubernur Kalbar yang baru dilantik,” katanya.
Terkait wacana Pemekaran Kapuas Raya yang dijanjikan akan diperjuangkan oleh Midji-Norsan, Panji meyakini bahwa segenap upaya akan dilakukan keduanya untuk mewujudkan Kapuas Raya.
“Mungkin secara teori, karena kran pusat (pemekaran daerah otonomi) belum dibuka, sehingga siapapun yang menjadi gubernur seolah-olah itu menjadi kecil. Tapi siapapun jadi gubernur, bila saatnya kran dibuka oleh pusat, tentu akan menjadi mudah,” katanya.
Namun, kata Panji, ia memiliki keyakinan khusus pada Sutarmidji, karena dari awal Dia bertekad, bila terus menerus ada lobi dan pendekatan khusus dari Gubernur Kalbar, dirinya yakin provinsi Kapuas Raya bisa terwujud, meskpun saat ini masih dilakukannya moratorium pemekaran.
“Selalu bisa saja berubah kan, apalagi ini kan produk politik. Pendekatan politik sangat diperlukan. Dan alasan mengapa kita membutuhkan Kapuas Raya, pastikan dipusat nanti akan dipertimbangkan. Yang penting kita mampu menyampaikan semuanya secara benar dan baik, alasan tidak dibuat-buat, tapi memang realitanya kita butuh. Saya yakin usaha pak gubernur nanti pasti kuat,” ucapnya.
Provinsi Kapuas Raya sendiri tetap terus didukung oleh Kabupaten Melawi. Bahkan menurut Panji sebenarnya syarat dukungan provinsi baru ini sudah terpenuhi sejak lama. Hanya karena persoalan kebijakan pemerintah pusat yang masih menutup kran pemekaran.
“Mungkin karena situasi dan kondisi keuangan negara serta perekonomian secara nasional menjadi faktor yang tidak bisa secepatnya dilakukan pemekaran. Walau sebenarnya dibandingkan dengan daerah lainpun, kita ini jauh lebih layak,” katanya.
Panji berharap, pemekaran PKR tidak terlalu dikaitkan secara nasional. Karena pastinya ada dampak positif bila Kapuas Raya bisa terwujud.
“Kemajuan daerah bisa lebih besar ketimbang hambatan yang mungkin akan dialami,” pungkasnya. (DI)