Paska Merebaknya Virus ASF, Welbertus Minta Pemerintah Bantu Peternak Babi

Sintang, SKR.COM – Paska merebaknya Virus Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) di Kalimantan Barat termasuk Kabupaten Sintang tahun 2021 lalu, banyak peternak di Bumi Senentang mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan banyak babi yang mati serta sengaja dibunuh untuk menghindari penyebaran penyakit virus flu babi Afrika lebih meluas.

Dengan adanya kondisi tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Sintang Welbertus meminta pemerintah daerah memberikan bantuan pada peternak babi yang mengalami kerugian. Baik bagi peternak babi di Kecamatan Sintang maupun di daerah luar Kota Sintang. Bahkan kalau anggaran tersedia bantuan diberikan pada peternak hingga ke desa-desa pedalaman yang terdampak.

“Akibat virus flu babi afrika, banyak babi milik peternak mati mendadak. Tak sedikit pula yang terpaksa memusnahkan babi yang diternakkan karena dikhawatirkan punya penyakit. Kondisi ini tentu membuat peternak rugi. Masyarakat juga banyak yang takut membeli babi saat itu,” ungkap Welbertus.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu peternak babi yang dimaksud, kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, adalah dengan mengalokasikan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sintang tahun 2023 mendatang.

“Mohon pemkab Sintang memberi bantuan dan perhatian pada mereka yang beternak babi dan terdampak virus ASF. Kiranya bantuan itu dapat dimasukan dalam anggaran pemerintah tahun depan. Dengan adanya bantuan dari pemerintah tentunya akan sedikit meringankan beban mereka yang mengalami kerugian,” pinta dewan dari Dapil Sintang 1 ini.

Virus flu babi Afrika diperkirakan mulai menyerang ternak warga mulai pada 9 September 2021. Tim Dinas Pertanian dan Perkebunan Sintang melalui Bidang Peternakan lalu melakukan investigasi dan mengambil sampel untuk diperiksa di laboratorium. Pada 1 Oktober 2021 hasil lab keluar dan positif ASF.

Posting Terkait