SINTANG, SKR – Ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny mengatakan bahwa untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan di kabupaten sintang, tidak akan cukup jika hanya mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Untuk melaksanakan pembangunan juga memerlukan dana pusat dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Memang kendala kendala utama melakukan kegiatan pembangunan di Bumi Senantang adalah soal keterbatasan anggaran pemerintah daerah. Saya tahu betul kondisi ini, karena selama 10 tahun menjadi anggota DPRD Kabupaten Sintang. Nah kendala anggaran sangat dirasakan sekali untuk melaksanakan kegiatan pembangunan,” kata Ronny.
Ronny mengaku dirinya juga hafal betul bagaimana jumlah APBD Kabupaten Sintang. Ia juga hafal betul ruas jalan di Kabupaten Sintang. Kemudian juga hafal luas Kabupaten Sintang. Penduduk Sintang tersebar di 391 desa, sementara jaraknya berjauhan, belum lagi dihitung jumlah dusunnya. Pembangunan itu akan menjadi sulit kalau tetap mengandalkan APBD Kabupaten Sintang yang ada, sementara jumlahnya sekitar Rp 1 triliun lebih.
“Ini membuat pembangunan menjadi sulit bahkan lambat untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan hingga ke desa-desa. Untuk Kabupaten Sintang ataupun kabupaten lain di wilayah timur Kalimantan Barat pada dasarnya memiliki sumber daya alam (SDA) yang luar biasa. Kemudian sumber daya manusia (SDM) kita juga sebenarnya tidak kalah. Makanya kalau kita boleh tarik kesimpulan, masyarakat kita kalau untuk cari makan mereka bisa melakukan sendiri. Namun yang menjadi kesulitan mereka adalah akses jalan maupun jembatan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Ini yang perlu dan pemerintah harus hadir. Makanya pembangunan yang dilaksanakan selain mengandalkan APBD, juga banyak berharap dari APB. Kita tidak bisa hanya mengharapkan APBD, karena sangat terbatas,” kata Ronny panjang lebar.