MELAWI, SKR.COM – Sejumlah kecamatan di Melawi mendapatkan bangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) bernuansa rumah sakit pratama tahun ini. salah satunya di kecamatan Tanah Pinoh. Pembangunan Puskesmas bernilai Rp 11,8 miliar inipun sedang dalam pengerjaan. Puskesmas ini ditargetkan selesai sebelum berakhirnya 2019 ini.
Kepala Puskesmas Kota Baru, Ahmad Darmawan memaparkan, lahan tempat dibangunnya puskesmas seluas kurang lebih satu hektare. Selain Puskesmas juga langsung dibangun rumah dinas paramedis tiga unit serta satu paket instalasi pengolahan limbah.
Pria yang akrab disapa Wawan menerangkan, dengan adanya Puskesmas baru ini, diharapkan tentunya bisa semakin mengoptimalkan pelayanan kesehatan di wilayah Kecamatan Tanah Pinoh dan sekitarnya. Selain fasilitas puskesmas, Ia menilai yang paling penting adalah keberadaan sumber daya manusia yang akan menunjang pelayanan kesehatan.
Ia mengungkapkan saat ini persentase realisasi pembangunan puskesmas rawat inap tersebut baru mencapai sekitar 30 persen. Bangunan Puskesmas ini jauh lebih besar ketimbang Puskesmas Kota Baru yang sudah berdiri sebelumnya. “Saat ini kita masih mengejar untuk penyelesaian pondasinya. Untuk mengejar progres, tenaga kerja yang ada kita tambah terus,” katanya saat peninjauan Puskesmas Kota Baru oleh Bupati Melawi, Panji pekan lalu.
“Saat ini di Kota Baru hanya ada satu orang tenaga dokter. Satu dokter ini tak mampu menghandle satu kecamatan. Harusnya memang ditambah lagi mengingat penduduk yang ada sangat banyak. Kami pun berharap Pemkab Melawi kedepan bisa menambah tenaga dokter bagi Puskesmas Kota Baru. Karena, walau dibangun fasilitas kesehatan yang megah, tapi tanpa didukung dengan tenaga kesehatan yang mumpuni, pihaknya tak mampu berbuat banyak. Karena selain fasilitas, tenaga medis akan sangat menunjang pelayanan kesehatan pada masyarakat yang membutuhkan. Apalagi puskesmas Kota Baru ini juga merupakan Puskesmas Rawat Inap,” katanya.
Sementara itu, Bupati Melawi, Panji mengatakan, pemerintah tetap akan mengupayakan tambahan petugas kesehatan, walau mungkin belum akan cukup untuk melayani seluruh masyarakat yang ada.
Pemkab akan mengusahakannya melalui tambahan formasi pegawai negeri. Kedua nantinya dengan melakukan distribusi tenaga pegawai yang ada di Melawi. Tenaga kesehatan yang ada di pustu atau polindes, bisa jadi akan ditata ulang sehingga penempatannya bisa lebih merata.
“Bagi kita Melawi untuk bernilai cukup dengan perbandingan penduduk di Melawi mungkin masih sulit untuk beberapa tahun ini. Tapi bagaimana agar puskesmas ini berfungsi sebagaimana mestinya dengan adanya ketersediaan tenaga dokter dan medis lainnya. Tentu harus memperhatikan kebutuhan pelayanan sehari-hari. Di rumah sakit umum, tentu tidak sama dengan puskesmas. Puskesmas tertentu yang sentra pelayanannya luas dan banyak masyarakat yang harus ditampung, tentu berbeda dengan puskesmas yang tidak seberapa banyak penduduknya,” jelasnya. (DI)