Perusahaan Tak Pernah Koordinasi Terkait Take Over

Bupati Melawi, Panji, S.Sos

MELAWI, SKR.COM – Belakangan ini terdengar kabar  banyak perusahaan yang melakukan take over. Dimana take over yang dilakukan terkesan sembunyi-sembunyi, karena pemerintah tidak mengetahui take over yang dilakukan pihak perusahaan tersebut. Salah satunya take over yang dilakukan PT Rafi Kamajaya Abadi. Yang mana kabarnya take over sudah dilakukan ke perusahaan PT Indo Gunta Samba, salah satu anak perusahaan dari Indofood.

Terkait hal tersebut, kepala Dinas Perkebunan Melawi, Abang Sukandar mengatakan bahwa terkait take over pihaknya tidak pernah tau. Karena perusahaan saat ini tidak pernah koordinasi dengan pihaknya terkait take over. “Kami tidak tau trkait take over. Karena perusahaan tidak pernah koordinasi dengan kami,” ungkapnya.

Terpisah, Bupati Melawi, Panji menegaskan, bahwa take over perusahaan yang dilakukan di Melawi ini, secara formal bahkan secara lisanpun tidak pernah ada yang disampaikan kepadanya sebagai Bupati Melawi. “Saya hanya dengar selentang selenting di luar saja. Namun tidak pernah sampai kepada saya secara formal maupun secara lisan,” ucapnya

Terkait hal itu, Bupati katakana pihaknya tidak akan tinggal diam, dan akan mengejar serta mencari tau terkait perusahaan yang tidak sopan melakukan take over tidak memberitahu pihak pemerintah. Yang mana seharusnya jika dilakukan take over, harus melibatkan pemerintah, karena ada syarat-syaratnya.

“Makanya kita minta keterbukaan perusahaan. Sekarang saja, terkait peletakan pabrik saja, saya tidak mau asal letak . harus berdasarkan sesuai dengan ketentuan yang ada. karena bergeser tempat sedikit saja membuat sesuatu yang berbeda. Jadi take over itu sesuatu yang tidak mudah. Kalau ada yang diam-diam melakukan itu, maka akan kita kejar dan tindak tegas, sesuai dengan aturan yang ada,” paparnya.

Jangan sampai, kata Panji, take over yang dilakukan menimbulkan masalah. perjanjian serta permasalahan atau konflik sosial belum selesai, main ditinggal begitu saja tanpa penyelesaian. “Karena ketika perusahaan masukpun ada perjanjian dan MoU dengan masyarakat. jangan sampai yang baru ketika ada masalah, dengan gampang mengatakan tidak tau dan bukan pada zamannya.,” pungkasnya. (edi)

Posting Terkait