Pererat Kerjasama, Pegadaian Kalbar Audiensi Dengan Bupati Sintang

SINTANG, SKR.COM – Bupati Sintang, Jarot Winarno menerima audiensi Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Pontianak, Sulaeman beserta jajarannya, di Rumah Dinas Bupati Sintang pada Jumat, 18 Maret 2022.

Sulaeman saat audiensi dengan Bupati Sintang didampingi oleh Iwan Perdana Kepala PT Pegadaian Cabang Sintang dan Adelina Kepala Departemen Gadai PT Pegadaian Area Pontianak.

Adapun tujuan dari audiensi tersebut adalah sebagai ajang silaturahmi sekaligus memperat sinergi dan kerjasama PT Pegadaian dan Pemerintah Kabupaten Sintang untuk percepatan ekonomi khususnya UMKM, dan sebagai agen inklusi keuangan khususnya investasi emas.

“Kami berterima kasih sudah diterima dengan baik oleh Bapak Bupati Sintang meskipun hari ini hujan. Kami hadir untuk membantu masyarakat Kabupaten Sintang. Kami memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan investasi emas dengan diskon yang luar biasa dan kredit bagi UMKM. Kami sebagai agen pembangunan daerah kami akan membantu khususnya terkait akses pembiayaan dan permodalan,” ucap Sulaeman.

Dikatakan Sulaeman, para ASN di Sintang juga banyak yang mengambil kredit melalui Pegadaian. Untuk usaha mikro, pihaknya memberikan batasan tertinggi 200 juta. Untuk usaha ultra mikro, pihaknya siap bantu modal 1-10 juta. Jika mau buka warung kopi, pihaknya juga memberikan syarat minimal sudah buka 2 tahun dan ada izin usahanya. Kalau yang baru buka, belum bisa bantu untuk warkopnya:

“Bunga untuk kredit UMKM bervariasi, ada yang 0,9 persen. Mulai 1 April 2022 pegadaian akan membuka KUR Syariah dengan bunga 0,6 persen. Hanya kami belum diberikan penjelasan lebih lanjut soal KUR Syariah. Di Sintang ini kami punya 4 kantor, di Melawi 2 kantor dan di Putusibau 1 kantor. Catatan kami, jumlah kredit UMKM di Kabupaten Sintang tahun 2021 mencapai 10 milyar,” terang Sulaeman.

Sementara itu, Bupati Sintang Jarot Winarno mengapresiasi sinergi yang terus dibangun oleh PT Pegadaian terutama dengan pemerintah daerah.

“Terima kasih sudah membantu pelaku UMKM di Kabupaten Sintang. Kami di sini masih rebut soal kelangkaan minyak goreng. Akhirnya diserahkan ke mekanisme pasar soal penentuan harga. Di Malaysia harga minyak goreng 22 ribu per liter. Maka di Indonesia sekitar itu juga harganya, bisa 25 ribu per liter,” jelasnya.

Posting Terkait