MELAWI, SKR.COM – Pemerintah Melawi memfasilitasi peringatan Hari Anak nasional (HKN) dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dilaksanakan PKK melawi, bersama Dinas Perlindungan Anak, Perempuan dan Keluarga Berencana Melawi serta BKKBN Provinsi Kalbar, Rabu (4/9) di pendopo Rumah jabatan Bupati Melawi. Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Melawi, Forkopinda serta sejumlah kepala SKPD di lingkungan pemkab Melawi.
Kepala Dinas Perlindungan Anak, Perempuan dan KB, Dra. Hj Marniyatidalam laporannya menyampaikan peringatan HAN merupakan momentum yang tidak boleh diabaikan sebab menjadi sarana untu menggugah terwujudnya kepedulian serta partisipasi seluruh masyarakat Indonesia terhadap penghormatan, penghargaan, serta jaminan terhadap hak-hak anak untuk tidak membeda-bedakan mereka. Selain itu, HAN menjadi penting untuk menjadi pengingat untuk tetap memberikan yang terbaik untuk anak serta menjamin maksimalnya kelangsungan hidup dan tumbuh kembang seorang Anak.
“Adanya perayaan HAN ini diharapkan mampu untuk menggugah serta melakukan peningkatan kesadaran anak akan hak-hak, kewajiban, serta tanggung jawabnya terhadap orang tua, masyarakat, hingga bangsa dan negara.adapun makna peringatan hari anak nasional ini adalah untuk menjadi momentum terhadap seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari orang tua, keluarga, sekolah, hingga pemerintah untuk memerhatikan perlindungan dan pemenuhan hak anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,” ungkapnya.
Menurutnya, salah satu hal kecil yang dapat ditempuh untuk memenuhi hak seorang anak dengan memberikannya makanan bergizi. Asupan ini menjadi penting untuk proses tumbuh kembangnya. Sangat disarankan untuk memberikannya makanan berupa nasi, ikan, telur, kacang-kacangan, daging ayam atau sapi, hingga susu.
Kepala BKKBN Drs. Kusmana mengatakan, ini suatu kebanggaan bagi kami BKKBN kegiatan ini mengingatkan kembali Bahwa keluarga adalah mutiara yang sangat bernilai. Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.
Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi. Kusmana menjelaskan ada delapan fungsi keluarga yang harus diterapkan guna membangun keluarga yang unggul, delapan fungsi keluarga tersebit adalah fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pelestarian lingkungan.
Kusmana, mengaku optimis dengan mensosialisasikan delapan fungsi keluarga dan diimplementasikan oleh keluarga-keluarga di Kalbar akan membentuk keluarga yang bersaing, berkualitas dan berdaya guna.
“Tentunya kita ingin momen Harganas ini juga dijadikan momentum kita menanamkan nilai-nilai karakter bangsa, nilai-nilai revolusi mental, perkembangan zaman dan teknologi mempengaruhi karakter bangsa, karakter keluarga dan karakter sumber daya manusia Indonesia sehingga dengan delapan fungsi keluarga ini Insyaallah mampu membentuk karakter keluarga sesuai dengan tujuan bangsa kita,” tegasnya.
Bupati Melawi, jangan pernah mengabaikan keluarga dan produk keluarga. Produk keluarga itu adalah kasih sayang. Penting bagi kita menciptakan generasi yang berkualitas, berprinsip dan berkualitas. Kemudian dia juga mengingatkan kepada para anak-anak agar bisa menjadi orang yang dibutuhkan, yakni bisa menjadi orang yang berkualitas. Anak-anak jauh lebih baik, yakni sebagai masa depan bangsa.
Tujuan HAN menumbuhkan kepedulian kesadaran dan peran aktif setiap individu, keluarga, masyarakat dunia usaha, media, pemerintahan dan negara dalam menciptakan lingkungan yang berkualitas untuk anak serta memberikan perhatian dan informasi yang seluas-luasnya kepada seluruh anak dan keluarga tentang pentingnya meningkatkan kualitas anak melalui peningkatan pengasuhan keluarga yang berkualitas.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan 4 pendekatan ketehanan keluarga yang telah dicanangkan pada Harganas ke XXVI yang pertama Keluarga Berkumpul. Dimana Kegiatan berkumpul bersama keluarga dengan meluangkan waktu tanpa disibukkan dengan gawai (gadget), televisi, atau alat elektronik lainnya.
Untuk memulainya kegiatan keluarga berkumpul dapat dilakukan pada momen-momen seperti hari keluarga, hari raya, akhir pekan, dan hari libur lainnya. Selanjutnya diharapkan keluarga berkumpul dapat menjadi agenda keluarga sehari-hari, yaitu menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga sekitar 20 (dua puluh) menit per hari (misalnya waktu makan malam bersama).
Kemudian yang kedua keluarga berinteraksi, dimana semua anggota keluarga meluangkan waktu berkumpul dan saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas. Keluarga berinteraksi tidak hanya dilakukan dengan keluarga inti tetapi juga dilakukan dengan keluarga besar serta dengan tetangga sekitarnya, misalnya pada acara arisan keluarga, reuni, pengajian dan kegiatan-kegiatan sejenisnya.
Kemudian yang ketiga keluarga berdaya. Suatu kegiatan dimana keluarga-keluarga mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk membuat diri dan keluarganya tidak bergantung pada pihak lain. Masyarakat berdaya lebih mengandalkan segala potensi yang ada dalam dirinya, baik berupa keterampilan, olah pikir, dan pengetahun sehingga mampu melakukan pengasuhan anak yang baik, melaksanakan delapan fungsi keluarga, meningkatkan pendapatan keluarga, serta mampu mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan hidup yang dialaminya.
Dan yang terakhir yakni keluarga peduli dan berbagi suatu, dimana keluarga-keluarga yang mampu dan lebih beruntung mempunyai kepedulian dan keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain. Kegiatan ini dapat diwujudkan dalam bentuk gotong royong antar warga, perbaikan rumah, menolong tetangga yang sedang sakit, menjadi orang tua asuh serta memberikan bantuan modal usaha bagi Keluarga Pra Sejahtera. (DI)