Pihak BPBD, BSPBK Serta PDAm Uji Coba Pipa Hydrant

MELAWI, SKR.COM – tahun ini, Pemkab Melawi melalui Badan penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Melawi memasang tiga hydrant atau pipa sumber air pemadam kebakaran di wilayah perkotaan Nanga Pinoh. Untuk memastikan hydrant tersebut berfungsi dengan baik, BPBD Melawi bersama Badan Sosial Pemadam bahaya Kebakaran (BSPBK) Bakti Mulya serta Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Tirta Melawi melakukan ujicoba, Rabu siang (4/9/19).

Kepala BPBD Melawi, Syafarudin saat diwawancarai awal media usai melakukan uji coba mengatakan, bahwa pada 2019 ini baru mampu memasang tiga pipa hydrant di tiga titik. Yakni di Sidomulyo, di pasar sayur atau daerah traffick ligh Tugu Juang, dan satu lagi di depan Rumah Jabatan (Wabup).

“Pemasangan ini juga bekerja sama dengan PDAM dan BSPBK Melawi. Saya berharap dengan adanya pipa tersebut bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, terkhusus untuk petugas damkar. Sehingga bila terjadi kebakaran, petugas damkar tak lagi kesusahan mencari sumber air. Dari pengujian di tiga titik, Alhamdulillah semua berfungsi dengan baik. Deras airnya tadi,” ujarnya.

Untuk pengelolaan kedepan, lanjut Syafar, akan dilakukan bersama-sama dengan pihak terkait. Artinya tidak hanya oleh BPBD, tapi juga armada damkar serta PDAM. Karena bila terjadi kebakaran, dari petugas damkar akan berkoordinasi dengan PDAM untuk memastikan air mengalir di jalur pipa hydrant tersebut. “Jadi nanti BSPBK tinggal memakai airnya saja,” katanya.

Lebih lanjut, Syafar menuturkan, kedepan pihaknya berencana akan menambah hydrant lainnya disejumlah titik di dalam kota Pinoh. dimana sebelumnya sudah dilakukan pemetaan, dan hydrant sangat dibutuhkan di daerah-daerah perkantoran serta perumatan padat penduduk.

“Terutama di rumah sakit, kantor pemerintah, pada pemukiman padat dan pasar. Semoga kedepannya bisa lebih dari tiga titik. Disesuaikan dengan kemampuan APBD,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua BSPBK Melawi, Feby sangat berterima kasih dan mengapresiasikan kepedulian pemerintah untuk memasang pipa hydrant di beberapa titik dalam Kota Pinoh.

Namun, Ia menilai, tambahan hydrant tetap diperlukan mengingat dari pendataan oleh BSPBK, masih banyak zona merah alias zona pemukiman yang belum memiliki penampungan air. Dengan adanya hydrant ini, setidaknya sangat membantu kita untuk mendapatkan air dalam penanggulangan kebakaran.

“Selama ini persoalan dalam pemadaman kebakaran kerap bermasalah pada ketersediaan sumber air. Karena sebanyak apapun sarana damkar yang dimiliki, tanpa adanya sumber air, maka pihaknya tak bisa berbuat banyak. Dengan tiga pipa hydrant inipun, masih banyak kurang karena zona merah di pemukiman yang ada. Saran saya, berjalannya tahun, pemerintah bisa lebih berperan aktif untuk menambah hydrant karena ini sangat urgen untuk upaya pemadaman kebakaran,” ujarnya.

Sementara itu, Kabag Teknik PDAM Melawi, Wagino mengatakan jajarannya siap untuk bersinergi bersama BPBD dan BSPBK Melawi dalam hal penyediaan air bagi penanggulangan kebakaran.

“Kami selalu standby karena air bisa mengalir setiap waktu. Termasuk untuk kondisi darurat, kami selalu siap untuk membantu pemadaman,” ucapnya.

Kedepan pihak PDAM Tirta Melawi juga siap mendukung pemasangan hydrant lainnya di sejumlah titik Nanga Pinoh. “Selagi masih bisa membantu dan memang ada pipa induknya, maka kami tetap mendukung,” pungkasnya. (DI)

Posting Terkait