Posyandu Bagian Dari Gerakan Pemberdayaan Masyarakat

SINTANG, SKR.COM – Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH membuka kegiatan Jambore Kader Posyandu tingkat Kabupaten Sintang tahun 2019 dengan tema “melalui kegiatan jambore kader posyandu tingkat Kabupaten Sintang tahun 2019, mari kita percepat penurunan angka kematian Ibu (AKI) penurunan angka kematian bayi (AKB) dan Stunting di Kabupaten Sintang tahun 2019”.

Kegiatan tersebut di laksanakan di Aula dr. Moechtar Moeloek Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Rabu (7/8/19) pagi.

Saat di temui usai kegiatan, Jarot Winarno mengatakan memberikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranyanya kegiatan ini. Menurutnya kegiatan jambore ini penting terlebih memang kader posyandu ini sudah lama ada, tapi pernah seperti mati suri, namun kemudian di revitalisasi kembali sehingga jasa para kader posyandu ini tidak bisa di lupakan.

“sekarang ini kita beri tantangan baru, tantangan yang mutahir ini adalah kalau lah posyandu itu sudah tingkat purnama atau mandiri, lalu kita tantang, bisa nda kegiatannya di gabung dengan PAUD di desakan bersama bina kegiatan balita (BKB), jadi namanya berubah jadi taman kegiatan posyandu, itu lah tantangan yang kita berikan” kata Jarot.

Kemudian Jarot juga mengingatkan bahwa posyandu adalah bagian dari gerakan pemberdayaan masyarakat, sama dengan gerakan-gerakan yang lain. Kenapa demikian, supaya perhatian dana yang diarahkan ke desa untuk pemberdayaan masyarakat tadi utamanya juga di nikmati posyandu-posyandu yang ada.

“kegiatan jambore ini menang kalah nomor dualah, yang paling penting itu bisa silaturrahim, bertukar pengalaman dengan kader posyandu dari daerah lain, kemudian dapat pengetahuan tambahanlah dari para narasumber yang ada” ujar Jarot.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harysinto Linoh mengatakan kader Posyandu ini adalah UKBM atau usaha kesehatan bersumber dari masyarakat oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat.

“sudah ada 468 posyandu di Kabupaten Sintang,  tapi yang aktif itu hanya 168, aktif itu yang mandiri dan purnama yang lainnya masih dapat lampu merah dan lampu kuning yakni pratama dan madya” ucap Sinto.

Lanjut Sinto semuanya ini tergantung dari para kader posyandu bagaimana bisa mengaktifkan posyandu melalui kunjungan posyandu dan kunjungan balita. Apa lagi sekarang sudah banyak posyandu seperti ada posyandu lansia, posyandu untuk ibu hamil.

“jadi mari kita sekarang lebih aktif menggerakan posyandu di daerah masing-masing, kemudian juga membawa masyarakat sekitar supaya hadir di posyandu, karena kalau di posyandu para kader bisa menjelaskan tentang informasi dan perkembangan kesehatan, masalah panyakit menular dan tidak menular serta hal lainnya tentang kesehatan, ada tenaga kesehatan juga di desakan” jelas Sinto.

Dengan demikan jelas Sinto para kader posyandu dapat membantu masyarakat menghilangkan stigma yang dulu kalau ke posyandu hanya untuk pembagian Vitamin A, tapi kalau tidak ada pembagian vitamin A itu masyarakat tidak datang ke posyandu.

“jangan lagi seperti itu, karena kita ingin masyarakat kita sehat, kita mulai dari posyandu yang ada di daerah kita masing-masing” pungkas Sinto.

Sementara itu Ketua Panitia kegitan jambore posyandu Darmadi mengatakan kegiatan jambore ini merupakan event tahunan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang yang sekaligus ajang untuk silaturrahmi setiap kader Posyandu yang ada di Kabupaten Sintang. Dimana pesertanya adalah kader yang berprestasi yang di pilih oleh 20 puskesmas.

Lanjut Darmadi jumlah peserta yang mengikuti jamboren ini berjumlah 80 peserta yang terdiri dari 60 kader posyandu dan 20 adalah tenaga pendamping berasal dari puskemas masing-masing.

“tujuan ini guna untuk meningkatkan kinerja para kader posyandu, memotivasi mereka dan meningkatkan keterempilan mereka. Ada lomba cerdas cermat, praktek pemberian makanan bayi dan anak, penyuluhan, lomba poster, permainan yang inovatif dan lomba lainnya” jelas Darmadi. (Wr)

Posting Terkait