SINTANG, SKR.COM – Pemerintah Pusat sudah membuka jalan di sepanjang perbatasan di Kecamatan Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang.
Pembangun jalan paralel perbatasan juga masih menggunakan jalur utama yang melewati banyak kampung. Jalan yang dulunya hanya memiliki lebar 5 meter, dilebarkan menjadi 25 meter.
Akibatnya banyak rumah yang harus digusur akibat pelebaran jalan tersebut. Pemerintah Kabupaten Sintang tidak menutup mata terhadap rumah warganya yang terkena dampak pelebaran jalan tersebut dengan memberikan bantuan dana.
Penyerahan bantuan dana kepada keluarga yang rumahnya tergusur dilakukan oleh Bupati Sintang H. Jarot Winarno pada Rabu, 14 Desember 2016 di Desa Sebetung Paluk Kecamatan Ketungau Hulu.
“bagi yang rumahnya terkena paralel perbatasan ini, Pemkab Sintang memberikan santunan bukan ganti rugi, total dana yang kami siapkan sekitar 900 juta lebih untuk membantu masyarakat yang rumahnya kena jalan paralel perbatasan, hari ini secara simbolis, nantinya pihak SKPD terkait akan memverifikasi berapa saja jumlah rumah yang berhak mendapatkan santunan” terang H. Jarot Winarno.
“ini merupakan Penempatan rumah baru, dalam program Transmigrasi Penduduk Setempat (TPS), sekarang ini saya bisa menerima program ini. Bisa lihat secara fisik, ini beda dengan masa transmigrasi pada tahun 1982, secara fisik kualitas bangunan cukup bagus, sehingga tidak hanya itu juga diberikan setiap kepala keluarga diberikan 2 hektar lahan kebun, agar ekonomi masyarakat di Desa Sebetung Paluk dapat menjadi baik, akan tetapi nantinya juga ini merupakan penataan pemukiman dan akan dibangun air bersih dan listrik” terang H. Jarot Winarno saat meninjau perumahan transmigrasi lokal di Desa Sebetung Paluk.
“Saya berHarap kepada masyarakat, ketika 2 hektar ini kebun mereka tidak monokultur, dibuatakn ada sekelempok pertanian. Di Desa sebetung paluk punya rumah betang panjang, saya tidak mau kearifan lokal akan hilang, justru menjaga kearifan lokalnya, Ini juga menjadikan kawasan perbatasan yang merupakan prioritas pemerintah, dan nawacita pemerintahan Presiden yang ketiga, yaitu penataan wilayah dari pedesaan, dan ini terasa hingga ke Kecamatan Ketungau Hulu ini” tambah H. Jarot Winarno.
Sementara Kepala Dinsosnakertrans Florensius Kaha menjelaskan Tahun 2016 ini Desa Sebetung Paluk mendapatkan bantuan dari Kementrian Transmigrasi berupa rumah dengan tipe 36 sebanyak 50 unit dengan spesifikasi memiliki 2 kamar tidur dan kamar mandi.
“ 1 unit rumah nilainya 70juta, yang menghuni rumah ini masyarakat desa sebetung paluk, tidak boleh dari orang luar, kalau masih ada sisa baru boleh dari desa terdekat. Sesuai dengan kontrak kerja, pembangunan rumah ini akan selesai pada tanggal 28 Desember 2016 ini sehingga harus kita kejar. Meskipun sekarang sudah mencapai 90% pembangunan, tinggal 10% lagi, 5 persennya akan dipercepat dan 5 persennya lagi untuk pemeliharaan” terang Florensius Kaha.
“Untuk tahun depan kita akan bangun 125 unit bantuan dari Kementrian Transmigrasi, 50 unit nantinya akan dibangun sepanjang jalan paralel perbatasan, dan 75 unit kita penambahan pembangunan yang sudah dibuat pada tahun 2016. Selain rumah juga akan ada dibangun sarana air bersih, rumah petugas, balai pertemuan, listrik rumah ibadah, dan instalasi PLTS” tambah Florensius Kaha.(Slh/Hms)