Rumah Warga Sering Digedor Paksa, Kapolsek Minta Warga Lapor

Wendi ketik menunjukan pintu rumhnya yang bekas congkel

MELAWI, SKR.COM – Pemadaman listrik ternyata dimanfaatkan sekelompok orang untuk berbuat jahat. Terbukti, di Dusun Lingkar Bandara Desa Kenual Kecamatan Nanga Pinoh, rumah warga di Gedor dan di Congkel secara Paksa, Sabtu malam (11/3) sekitar pukul 19.00 WIB.

Wendi Pemilik Rumh mengatakan, kejadian menjelang Isya. Saat itu listrik padam, dan dirinya sedang piket sebagai Satpam di Bank Syariah Mandiri (BSM).

“Yang di Rumah hanya Istriny, Ernawati dan anaknya yang berusia 1 tahunan,” katanya.

Erna Wati bercerita, pada saat itu Ia dan anak sudah berada di kamar mau tidur. Tiba-tiba terdengar suara motor Yamaha Vega berhenti di depan rumah. Ia pun melihat dari jendela yang kebetulan menghadap ke depan rumah.

“Motor tersebut dinaiki dua orang pria berjaket hitam dan mengenakan topi. Sayangnya lampu padam, sehingga plat kendaraan dan wajah keduanya tak bisa dikenali. Tak lama kemudian keduanya menggedor pintu rumah dengan keras dan bekata buka pintu, cepat buka pintunya dengan sambil mencongkel pintu,” kata Erna.

Istri Wendi pun lansung membawa anaknya ke dapur dengan gemetaran hingga menangis ketakutan. Tak berteriak minta tolong. Sementra loksi rumah Erna berad di loksi yang sedikit sepi, terlebih pada malam hari.

“Saat saya teriak. Untuk bukde belakang mendengar dan masuk ke rumah lewat pintu belakang. Sementara dua orang itu masih gedor gedor di depan. Tak lama kemudian bunyi gedoran tak lagi terdengar, dan tak lama pula suami saya datang,” terangnya.

Wendi yang baru datang jug kaget melihat posisi pintu rumahnya yang berdaun dua sudah sedikit rusak. Seperti pernah di Congkel, karena posisinya menjadi tinggi sebelah.

“Pintu saya sampai tinggi sebelah, beks congkelanpun terlihat,” katanya.

Hal yang sama ternyata jug dialami Yanto, yang rumahnya berada di belakang rumah Wendi. Rumahnya juga sering di gedor dengan keras oleh pria tak dikenal. Sayangnya, pelaku penggedoran tersebut melakukan aksinya ketika pria didalam rumah sedang pergi atau sedang tidak ada di rumah.

“Dulu saya juga kerja sebagai Sat Pam di Hotel Limur Bernung. Jadi saat saya piket, selalu saja rumah saya digedor. Bahkan memaksa istri, anak dan ibu saya di rumah untuk membukanya. Waktu penggedoran itu rata-rata malam pas pria di rumah sedang tidak ada,” katanya.
Yanto mengtakan, rumahnya sendiri sudah 7-8 kali di gedor secara keras dan paksa. Sayangnya saat pengedoran itu sedang dirinya tidak ada di rumah. Diduga pelaku penggedoran memang sudah mengintai dan mengetahui kapn Yanto pulang dan pergi.

“Sejak kejadian itu, mesin air sering hilang. Kemudian anak dan istri serta ibu saya sering ketakutan. Makanya saya pilih berhenti jadi Satpam saat ini. Rumah yang sering di gedor rumah saya dan Wendi inilah,” terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Nanga Pinoh, AKP Yoyok Kuswoyo, Mingu (12/3) siang mengtakan, dirinya baru mengetahui teror gedor pintu itu dari media. Dimana dirinya juga minta warga melaporkan ataupun paling tidak menginformasikan ke Polsek Nanga Pinoh.

“Setelah mengetahui ini, kami akan intensipkan patroli pada loksi dan situasi-situasi yang diduga rawan. Warga yang menjadi korbn sebiknya juga melapor supaya bisa diidentifikasi dan dipetakan lokasi kejadian,” pungkasnya. (Edi)

Posting Terkait