Sintang Andalkan 3 Sektor Komoditas Ekstraktif

SINTANG, SKR.COM – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengungkapkan bahwa saat ini Kabupaten Sintang masih mengandalkan tiga sektor komoditas yang ekstraktif, seperti Karet, Sawit, dan Lada.

“Ketiga komoditas tersebut masuk dalam kategori komoditas yang ekstraktif, yang mengeksploitasi Sumber Daya Alam yang luas, sehingga saat ini ketiga sektor komoditas itu menjadi koreksi bagi kami Pemerintah Daerah, dan kami sudah melakukan langkah-langkah untuk mengurangi kegiatan ekonomi ekstraktif tersebut , salah satunya membuat kebijakan dengan memberikan izin konsensi lahan sawit tidak lebih dari 200.000 hektar, biar lahan yang lainnya bisa digunakan untuk ekonomi kreatif,” ujar Jarot saat beraudiensi dengan Supernova Ecosystem di Pendopo Bupati Sintang, Senin 21 Juni 2021.

Untuk di Sintang saat ini, kata Jarot pelaku pengembangan ketiga komoditi yakni sawit, karet, lada sudah mulai ditinggalkan.

“Saat ini masyarakat kita mulai berkembang menanam serai wangi, kopi, kakao, porang (iles-iles), holtikultira lainnya, sekarang kita fokus disitu, sehingga muncullah komiditas berkelanjutan, jadi inilah kita Sintang yang tetap berkomitmen dengan pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Jarot.

Managing Partner Supernova Ecosystem, Inez Stefanie mengatakan Supernova Ecosystem hadir untuk memberikan solusi dan melihat sumber permasalahan yang ada terkait pembangunan berkelanjutan pada sektor komoditi yang ada di Sintang.

“Saya ambil contoh bahwa produksi tengkawang saat ini sangat diminati pasar dunia, nah bagaimana nilai yang besar di pasar dunia ini bisa menjangkau sampai ke Sintang, tentunya dengan visi Supernova Ecosystem yang sesuai dengan kearifan lokal, menjaga ekosistem lokal, environtment, dan ekonomi secara berkelanjutan itu dapat berjalan dengan baik, dengan harapan para pelaku UMKM bisa mengembangkan bisnisnya yang suistainable, dan saling merangkul multipihak, yang bisa menjadi penggerak ekonomi di masyarakat dan menggandeng beberapa pihak untuk dihubungkan kepada investor-investor institusional,” pungkasnya

Posting Terkait