SINTANG, SKR.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Zulkarnain mengungkapkan bahwa banjir di Kabupaten Sintang disebabkan oleh banyaknya izin perusahaan sawit yang diterbitkan pemerintah pusat.
Ia menilai, jika kondisi terus menerus seperti ini, tidak menutup kemungkinan Kabupaten yang berjuluk Bumi Senentang ini bisa tenggelam kedepannya.
“Masuknya investasi perusahaan kelapa sawit menjadi salah satu persoalan yang harus segera ditangani, agar lahan hutan kita tak lagi dibabat untuk kepentingan semata tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan,” ucap Zulkarnain, Senin 14 November 2022 kemarin.
Oleh karenanya, Ia meminta kepada pemerintah untuk tidak memberikan izin investasi kepada pihak perusahaan yang akan membuka lahan baru di kabupaten sintang.
“Jika kondisi ini terus berlarut larut habislah hutan kita, habislah lahan kita, lantas apa yang akan dinikmati anak cucu kita nantinya,” ungkap Zulkarnain.
Ia menilai, selama ini izin perkebunan kelapa sawit masih mudah didapatkan oleh pihak perusahaan yang ingin berinvestasi di Kabupaten Sintang ini. Padahal jika melihat kondisi hutan yang ada saat ini sungguh sudah sangat memprihatinkan.
“Kita mendesaklah kepada pemerintah untuk tidak memberikan izin lagi, mau jadi apa ke depan Kabupaten Sintang ini kalau semua hutan kita berubah jadi perkebunan kelapa sawit,” tegasnya.
Selain itu, Politisi Partai Hati Nurani Rakyat ini juga meminta pemerintah untuk menjadikan Sintang menjadi Kabupaten Konservasi.
“Sintang ini banjir terus, kalau masih sayang dengan Kabupaten Sintang, maka jadikan Kabupaten konservasi,” pintanya.
Ia berharap, apa yang menjadi keinginan bersama untuk kelestarian hutan dapat terwujud demi Kabupaten Sintang yang lebih baik ke depan.
“Mari kita sama-sama menjaga kelestarian hutan di Kabupaten Sintang, jangan biarkan investasi perkebunan sawit merusak dan membabat hutan kita lagi, karena dampaknya sangat tidak baik,” tukasnya.