Sudiyanto Sebut Peran Lintas Sektor Sangat Diperlukan Dalam Intervensi Program Prioritas

SINTANG, SKR.COM – Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mengungkapkan peran lintas sektor terutama instansi teknis terkait sangat diperlukan dalam intervensi program prioritas ke kelompok sasaran seperti ibu hamil, ibu menyusui usia 0-23 bulan, remaja putri dan wanita usia subur, anak usia 24-59 bulan.

Selain itu, peran lintas sektor juga diperlukan dalam intervensi pada penyediaan air minum dan sanitasi, peningkatan akses pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran komitmen, praktek pengasuhan gizi ibu dan anak, peningkatan akses pangan bergizi dan pengelolaan persampahan serta sarana dan prasarana pendukung dalam rangka penanganan stunting.

“Dalam pelaksanaan rencana kerja program dan kegiatan OPD dikarenakan adanya keterbatasan sumberdaya yang tersedia terutama menyangkut anggaran dan tenaga sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan program atau kegiatan sekaligus diseluruh wilayah. oleh karena itu ada prioritas pada wilayah-wilayah tertentu atau yang mempunyai permasalahan serius, sehingga diharapkan hasil intervensi yang dilakukan dapat lebih efektif,” ujar Sudiyanto saat membuka kegiatan diseminasi Panduan Gizi Seimbang Berbasis Pangan Lokal (PGS-PL) dan Sosialisasi Program Anakku Sehat dan Cerdas dalam rangka penguatan penurunan stunting pada bayi dan balita di Kabupaten Sintang, Kamis 25 Maret 2021.

Sudiyanto juga mengatakan, Kabupaten Sintang sudah memiliki 1 desa yang di tetapkan sebagai kampung gizi yaitu, Desa Sungai Pukat, Kecamatan Kelam Permai yang juga menjadi juara saat mengikuti lomba Desa tingkat Provinsi dan memiliki petugas gizi teladan yang aktif mengedukasi terkait pemanfaatan pangan lokal kaya gizi dari tanaman yang ada disekitar pekarangan penduduk.

“Selain itu kita juga memiliki 1 gang di wilayah Desa Baning Kota yaitu gang gama jaya dibawah binaan solidaridad, Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan melalui pemanfaatan pekarangan lestari oleh penduduk sekitar dengan menanam sayur mayur dan buah buahan serta kolam ikan,” terang Sudiyanto.

Sudiyanto berharap kegiatan ini dapat menjadi acuan pemenuhan kebutuhan gizi dengan mempertimbangkan keterjangkauan, ketersediaan secara lokal di masyarakat dan tercapainya status gizi masyarakat yang optimal sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang nantinya akan sinergis dengan tujuan dari pembangunan nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. (*)

Posting Terkait