Tekan Inflasi Harus Keroyokan

SINTANG, SKR.COM – Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus, dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti konsumsi masyarakat yang meningkat, likuiditas berlebih di pasar, dan ketidaklancaran distribusi barang.

Dalam konteks ini, Ir. Arbuddin, Kepala Dinas Perdagangan, Industri, dan Koperasi Sintang, menyampaikan bahwa inflasi berkaitan erat dengan mekanisme pasar serta dapat disebabkan oleh faktor-faktor kompleks.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan rapat virtual dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menindaklanjuti kebijakan pemerintah setiap hari Senin.

“Sebagai pemerintah yang cepat tanggap, kita berusaha menyikapi inflasi di daerah, dan kita berhasil menempati peringkat 10 besar dalam kategori penanganan inflasi,” terangnya.

Meskipun menghadapi beberapa kesulitan terkait pendanaan, dia menyatakan bahwa hal tersebut tidak terlalu menghambat upaya menekan inflasi di Kabupaten Sintang.

“Dari tingkat 8 persen, inflasi berhasil diturunkan menjadi 6,5 persen melalui campur tangan tim inflasi, melibatkan Bulog, ketahanan pangan, Disperindagkop, dan bidang ekbang,” jelasnya.

Dia mencatat bahwa implementasi himbauan Bupati Sintang kepada masyarakat untuk menanam produk yang menuju inflasi, terutama cabe, telah menjadi bagian dari strategi menekan inflasi.

Surat edaran yang diterbitkan dan diumumkan pada tahun 2022 lalu mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pemerintah.

“Kami berharap agar masyarakat mau mengikuti anjuran pemerintah ini guna membantu dalam menekan inflasi yang merupakan permasalahan serius yang dihadapi pemerintah. Dukungan dari masyarakat sebagai langkah penting untuk mencapai kesuksesan dalam menangani masalah inflasi,” pungkasnya.

Sumber: Rilis Kominfo Sintang

Posting Terkait