MELAWI, SKR.COM – Pemulangan atau evakuasi yang dilakukan Pemerintah terhadap kelompok eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ada di Melawi sudah dilakukan melalui lima tahap. Kini 21 jiwa yang tersisa kembali diberangkatkan menggunakan 1 unit bus.
“Ini keberangkatan yang terakhir. Artinya sudah tidak ada lagi eks fagatar yang berada di Melawi. 21 jiwa yang diberangkatkan terakhir ini, merupakan orang-orang yang sebelumnya meninggalkan diri di lokasi karena masih mengurus harta benda,” katanya Kepala Kesbang Pol, Drs. Junaidi, saat ditemui sebelum membeeraangkatkan eks gafatar terakhir, Selasa (26/1) di pendopo Rumah Jabatan Bupati Melawi.
Dari 21 jiwa yang diberangkatkan ada dua orang yang sudah berangkat terlebih dahulu menggunakan taksi, dan pemerintah sempat tidak tau. Namun pihak kepolisian sudah menelpon petugas di sekadau, agar kedua orang tersebut ditahan sementara menunggu 19 jiwa yang diberangkatkan menggunakan bus.
“yang dua orang sudah distop di Sekadau, agar nantinya bisa bersama-sama menggunakan bus bersama 19 orang yang di berangkatkan ini,” ungkapnya.
Keberangkatan kelompok eks gafatar terakhir ini, menggunakan satu unit mobil. Sementara barang-barang mereka mengguakan 6 unit truk ekspedisi. Keberangkatan tersebut juga dikawal oleh dua anggota polisi dan satu anggota TNI, serta satu unit truk Yoniof 642/kapuas.
“Pengawalan tetap ada, Polisi 2 orang dan 1 orang TNI,” ucapnya.
21 jiwa eks Gafatar yang tersisa tersebut dijemput dari lokasi pada Sabtu (25/1), kemudian menunggu keberangkatan kelompok eks Gafatar itu diinapkan ditempat pengungsian Pendopo Rumah jabatan Bupati Melawi.
“Sebelum diberangkatkan, mereka kita beri makan dulu, dan berangkatnya juga diberikan nasi bungkus,” ucapnya.
Sebelum diberangkatkan, salah satu eks gafatar, Sukiman, mengeluhkan adanya penjarahan barang-barang mereka ketika dilokasi.
“Oknum-oknum warga disana, ketika kita tidur aja, habis barang-barang kami dibawa,” ucapnya.
Sukiman mengatakan, barang-barang yang diketahuinya dibawa oleh oknum warga tersebut, seperti atap seng dan tempat tidur, terang Sukiman.
Sukiman akan dipulangkan ke Jakarta bersama yang lainnya. Dirinya mengaku harta benda di Jakarta juga sudah habis dijualnya untuk modal ke Nanga Pinoh.
“Saya ikut kawan berangkat kesini. Mana ada lagi harta benda disana sudah habis dijual. Jadi tidak tahu mau pulang kemana nanti,” pungkasnya. (Irawan)