SINTANG, SKR.COM – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Tuah Mangasih mengaku sangat prihatin dengan kasus pidana yang menjerat anak dibawah umur yang nekad mencuri sepeda motor. Menurutnya, kesalahan itu bukanlah semata-sama pada sang anak apalagi masih di bawah umur.
“Diusianya yang seharusnya masih belajar di sekolah tapi malah harus berurusan dengan hukum. Saya sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Harus ditelusuri kenapa si anak tersebut sampai putus sekolah, tentu ada penyebabnya,” kata Tuah
Tuah berpandangan, orang tua dan lingkungan mempunyai peran penting dalam membentuk karakter seorang anak. Saat berada di rumah sebut Tuah, anak tentu menjadi tanggung jawab orang tua untuk mendidik dan memperhatikan kebutuhan sehari-harinya termasuk kasih sayang dan kepedulian orang tua akan pendidikannya.
“Memberikan pemahaman bahwa pendidikan itu sangat penting untuk masa depan si anak itu sendiri, agar bisa merubah nasib ke arah yg lebih baik dan paling tidak cara berfikirnya akan jauh berbeda dengan mereka yang tidak sekolah,” bebernya.
Lingkungan kata Tuah, juga turut andil dalam membentuk karakter anak dan perangai dan sikap anak.
“Jika pendidikannya kurang maka cara berfikirnya juga akan asal-asalan dan maunya serba instan. Dengan demikian akan mudah di pengaruhi oleh hal-hal yang negatif apalagi kalau lingkungan tersebut memang masuk dalam zona yang kurang baik,” sebut Tuah.
Oleh sebab itu, Tuah menyerukan agar tugas mendidik anak bukan hanya orang tua, tapi juga guru dan masyarakat yang ada di sekitarnya untuk membentuk karakter seorang anak. Tuah meminta agar orang tua tidak boleh acuh akan lingkungan di mana anak-anak di besarkan.
“Dan yang penting jangan sampai si anak putus sekolah sehingga banyak waktunya yang tidak produktif dan malah bisa masuk ke dalam lingkungan pergaulan yang tidak sehat,” pesannya.
Negara juga kata dia harus hadir melalui instansi terkait. “Berikan penyuluhan kepada orang tua dan masyarakat agar lebih memahami arti pentingnya pendidikan dan lingkungan yang baik. Buatlah efek jera kepada si anak yang sudah terlanjur berbuat salah tersebut tapi jangan dengan cara kekerasan,” tukasnya. (NS)