Tingkatkan Kemampuan Menenun, Pemkab Sintang Adakan Pelatihan

Sekretaris Daerah, Yosepha Hasnah Buka Pelatihan Diversifikasi Produk Tenun Ikat

SINTANG, SKR.COM – Pelatihan Diversifikasi Tenun Ikat Tahun 2021 yang difasilitasi oleh Pemkab Sintang, KalFor dan Solidaridad dilaksanakan di Rumah Betang Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Sabtu (23/1/2021).

Kegiatan Pelatihan Diversifikasi Tenun Ikat ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah. Pelatihan ini sendiri diikuti oleh 20 orang peserta pengrajin tenun ikat.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan Pemerintah Kabupaten Sintang sangat menyambut baik pelatihan ini.

“Kami sangat berterima kasih kepada banyak pihak yang sudah mau membimbing dan membina masyarakat kami. Ada tiga desa yang menjadi desa binaan KalFor dan Solidaridad yakni Ensaid Panjang, Sungai Buluh dan Bangun. Ini luar biasa karena pembangunan manusia seperti ini tetap berjalan meskipun ditengah Pandemi Covid-19” ucap Yosepha.

Dikatakan Yosepha, Pemerintah Kabupaten Sintang sangat konsen dengan konsep pembangunan berkelanjutan atau dikenal dengan Sintang Lestari.

“Dalam Surat Keputusan Bupati Sintang Nomor 66 Tahun 2018, Kabupaten Sintang sudah menetapkan rencana aksi yang merupakan petunjuk dan pedoman oleh seluruh OPD dalam melaksanakan kegiatan pembangunan agar melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Kita ingin mensejahterakan masyarakat kita dengan memanfaatkan potensi alam hayati yang ada” tambahnya.

Lanjut Yosepha, hari ini kita mulai melaksanakan Pelatihan Diversifikasi Produk Tenun Ikat. Beberapa bahan pembuatan tenun ikat ini diambil dari tanaman hutan yang ada disekitar kita, khususnya dalam hal pewarna tenun. Meskipun ada juga sistem pewarnaan secara kimiawi. Akan tetapi warna alami tetap bersumber dari alam kita.

“Eksploitasi bahan pewarna alam ini tetap kita jaga dan kendalikan sehingga generasi kedepan tetap bisa memanfaatkan potensi alam kita. Jadi kita tidak menganggu dan tidak mengeksploitasi secara berlebihan terhadap sumber pewarna alami ini. Keseimbangan alam tetap kita upayakan oleh Pemkab Sintang” harap Sekda.

Sementara itu, Regional Facilitator KalFor, Dessy Ratnasari menjelaskan bahwa pelatihan diversifikasi produk tenun ikat akan dilaksanakan selama 5 hari di Betang Ensaid Panjang Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai.

“Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas ibu penenun untuk membuat diversifikasi produk tenun ikat sekaligus meningkatkan kemampuan menjahit untuk membuat inovasi baru dari turunan tenun ikat sehingga bisa berkembang. Kami juga mendorong generasi muda untuk terlibat. Pantauan kami, penenun itu didominasi oleh kalangan tua sehingga kami ingin generasi muda juga terlibat dalam produksi tenun ikat ini” beber Dessy.

Dessy berharap, kaum muda juga bisa meneruskan tradisi dalam hal membuat kain tenun ikat. Dalam hal pendampingan, KalFor ingin mewujudkan desa yang inovatif dan berkualitas dalam rangka menjaga areal hutan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Secara keseluruhan, kami ingin masyarakat menjaga hutan namun tetap bisa memanfaatkan hutan yakni menggunakan bahan pewarna alami untuk mewarnai tenun” pungkasnya. (Ss)

Posting Terkait