Tingkatkan Kesejahteraan Guru Honorer

SINTANG, SKR.COM – Salah satu masalah dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sintang adalah infrastruktur/fasilitas pendidikan yang sangat minim.

Banyak sekolah-sekolah yang ruangnya di pakai secara bergiliran, bahkan di beberapa daerah pedalaman kelas-kelasnya di gabung. Padahal, hal ini sangat tidak efektif untuk proses belajar mengajar.

Selain itu, keterbatasan infrastruktur semakin di perparah dengan kenyataan bahwa infrastruktur ini banyak yang berusia sudah tua dan tidak layak pakai. Belum lagi biaya pendidikan yang mahal, kurikulum yang berubah-ubah, dan kesejahteraan para tenaga pengajar.

“Kesejahteraan guru yang sangat minim, gaji seorang guru belum memenuhi standar hidup layak keluarganya, terutama para guru honorer, sehingga tidak jarang guru-guru terlibat kerja sampingan, dan ini sangat mengganggu konsentrasinya untuk mengajar. Tidak ada upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para guru honorer,” ungkap Lim Hie Soen, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, kemarin.

Olehkarenanya, Lim Hie Soen menyarankan agar gaji untuk guru honorer wajib ditingkatkan. “Karena walau statusnya honorer, bakti mereka pada negara ini dalam mendidik anak-anak itu tidak kalah juga dengan guru lainnya,” kata Lim Hie Soen.

Lim Hie Soen mengetahui betul nasib guru honorer. Lantaran memiliki teman yang menjalani profesi tersebut.

“Sudahlah bayarannya tidak setimpal, itupun diterimanya setelah berbulan-bulan, dirapel. Jadi prihatin juga,” kata Lim Hie Soen.

Karena itu, Lim Hie Soen sangat yakin, banyak guru honorer di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalbar ini juga merasakan apa yang dialami temannya itu. Mendidik anak bangsa, tetapi nasib mereka sangat memprihatinkan.

Memang alokasi APBD untuk pendidikan itu mesti 20 persen. Namun sasarannya harus benar-benar resmi. Supaya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

“Kalau honorer ini kan kadang-kadang tidak resmi, misalnya mereka dibawahi yayasan sekolah dan lainnya. Mungkin menjadi agak riskan kalau dialokasikan ke situ,” katanya.

Terlepas dari berbagai persoalan dilematis itu, Lim Hie Soen mengaku tetap akan memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru honorer. Upaya yang dilakukan adalah mendorong pemerintah daerah agar memperhatikan kondisi guru honorer, terutama di pedalaman Sintang.

Posting Terkait