Ungkap Kondisi Jalan Paralel Perbatasan Sintang

oleh
oleh
Wakil Ketua DPRD Sintang, Heri Jambri.

SINTANG, SKR – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Heri Jambri mengungkapkan kondisi jalan paralel perbatasan yang dibangun pemerintah pusat di Kabupaten Sintang. Ia mengatakan kondisi jalan paralel memang belum semuanya layak dilalui kendaraan roda empat. Tapi setidaknya sudah lebar dan tembus antar kabupaten di daerah perbatasan.

Ia mengatakan kalau untuk jalan paralel dari Sanggau menuju perbatasan Sintang di Senaning, justru sudah bagus. Selama ini angkutan barang dan orang malah lebih banyak melewati Balai Karangan melewati jalan paralel tersebut. Bahkan warga dari Badau juga lewat jalan paralel di Ketungau untuk ke Balai Karangan apabila jalan kering. “Yang kita lihat di lapangan, jembatan-jembatan mulai dibangun pemerintah pusat. Memang, jalan paralel di Sintang belum semuanya diaspal, tapi sudah tembus dilebarkan. Kita bersyukur jalannya berstatus jalan nasional jadi wajib pemerintah untuk menanganinya,” katanya.

Jadi sekarang ini jalan paralel sudah digunakan untuk angkutan produksi produk perkebunan kelapa sawit. Sekarang ada beberapa perusahaan sekarang yang menggunakan jalan ini untuk mengangkut CPO. Nah ini yang menghancurkan jalan. Untuk jalan paralel perbatasan, informasi terbaru menyatakan bahwa sekarang ini statusnya jalan nasional. Jadi mulai dari Sanggau hingga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, statusnya jalan nasional. Artinya jalan tersebut menjadi beban APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

“Makanya saat melaksanakan reses ke sejumlah desa di daerah pemilihan persoalan utama di Ketungau adalah infrastruktur. Untuk hasil reses, memang yang paling terkendala di lapangan sekarang adalah infrastruktur. Kita tidak bisa pakai persentase ya, karena semua jalan yang ada di Ketungau dalam kondisi hancur,” ungkapnya.

Ia mengatakan, saat ini kondisi jalan-jalan di Ketungau semua masih tanah. Tidak ada jalan aspal. Dengan status jalan ditangani APBN, legislator Partai Hanura ini berharap pada tahun 2023, jalan paralel perbatasan khususnya di Kabupaten Sintang ditangani dengan maksimal.