SINTANG, SKR.COM – Wakil Bupati Sintang, Askiman mengatakan, daerah perbatasan Indonesia Malaysia, khususnya di Kabuaten Sintang masih sangat rawan penyebaran Covid-19. Sebab masih banyak pekerja-pekerja dari negara Indonesia yang mengantungkan hidupnya bekerja di Malaysia.
“Jadi perlu kita waspadai bagi pekerja yang akan pulang ke daerah kita melewati jalan-jalan tikus atau jalan tidak resmi. Itu perlu kita periksa, kita data, kita tanya riwayatnya juga,” ujar Askiman saat menyosialsiasi wabah Covid-19 di daerah perbatasan disela-sela Operasi Pasar Murah, kemarin.
Dijelaskan Askiman, bahwa pekerja yang melalui jalur tikus tersebut harus ditangani dengan prosedur standar kesehatan yang benar, menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP). Karena negara Malaysia sudah masuk zona merah penyebaran Covid-19.
Dikatakan Askiman, bahwa Pemkab Sintang sudah membentuk Tim Gugus Tugas Pemantau serta pencegahan wabah Covid-19 Kabupaten Sintang.
“Perlu juga kita ketahui, sejauh mana kesigapan serta kesiapan perangkat desa dan pihak kecamatan dalam mengantisipasi dan cara penanganan yang benar dalam mengahadapi Covid-19 ini,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengangulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang, Bernahd Saragih yang juga ikut serta dalam rombongan Tim Gugus Tugas Pemantau Covid-19 di perbatasan, melakukan pembagikan masker kain secara gratis yang di jahit oleh UMKM Kabupaten Sintang,melalui Disperindagkopdan UKM Sintang kepada masyarakat perbatasan.
Menginggat masker saat ini memgalami kelangkaan di pasaran, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi memperdayakan UMKM Kabupaten Sintang untuk memproduksi masker secara missal, untuk dibagikan kepada warga yang kesulitan mendapatkan masker untuk melindungi diri dari Covid-19. (pul)