MELAWI, SKR.COM – Banjir yang merendam tiga kecamatan yang berada di perhuluan sungai Pinoh membuat banyak kerugian bagi masyarakat. Sebab tidak sedikit rumah warga yang tenggelam yang membuat benda-benda didalamnya ikut terendam. Tak hanya rumah warga, fasilitas pemerintah seperti infrastruktur jembatan yang putus dan sekolah yang terendam juga membuat kerugian milyaran rupiah.
Wakil Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa bersama rombongan dan Anggota DPRD Melawi pun melakukan peninjuan langsung ke lokasi, Rabu (23/11).
Peninjauan dimulai dari Kecamatan Sayan, dimana di kecamatan itu terdapat 4 desa yang terendam banjir, yakni Desa Nanga Sayan, Sayan Jaya, Siling Permai, dan Lingkar Indah.
Camat Sayan, Wesly Bua mengatakan, dari 4 desa yang terendam banjir, kurang lebih 70 kepala keluarga terendam, yang kerugiannya mencapai ratusan juta. Sementara terkait pelayanan di kantor Camat tetap jalan. Begitu juga dengan sekolahan, tidak ada yang diliburkan.
“Namun, pegawai kantor camat yang rumahnya terendam banjir kita toleransikan untuk tida masuk. Untuk sekolahan, TK kita liburkan, SD, SMP dan SMA tetap bersekolah, meskipun anak muridnya yang akses menuju sekolah serta rumahnya yang terendam banjir ditoleransikan untuk tidak masuk,” katanya.
Dampak lainnya, karena infrtruktur jalan dan jembatan banyak terendam banjir, serta aktivitas pasar lumpur yang juga terendam banjir, maka ekonomi masyarakat juga lumpuh.
“Petani tidak bisa kerja, pedagang tidak bisa berjual. Semuanya lumpuh total,” paparnya.
Kemudian, peninjauan dilanjutkan ke kecamtan Tanah Pinoh. Dimana pada kecamatan Tanah Pinoh, terdapat 7 desa yang terendam banjir.
Camat Tanah Pinoh, Armansyah mengatakan, Desa yang terendam yakni Madong Raya, Keranjik, Loka Jaya, Batu Begigi, Suka Maju, Tanjung Gunung dan Tanjung Beringin.
Jumlah kepala keluarga sebanyak 1.325. Dampak banjir tersebut juga terdaat jembatan gantung yang putus, yakni Jembatan Keranjik Desa Keranjik. Dimana jembatan tersebut diterjang tumpukan kayu yang hanyut.
“Jembatan tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika tumpukan kayu terbawa arus deras menerjang jembatan. Kemudian 10 kerambak hanyut, dan banyak kolam warga jebol. Semua pelayanan lumpuh, seperti sekolah terendam banjir. Akases transportasi terendam banjir, pasar terendam banjir. Kita kantor camat tetap melayani meskipun tidak bisa maksimal karena akses jalan yang terendam banjir. Kalau dikantor tetap jalan. Kerugian alkibat banjir diperkirakan milyaran rupiah” katanya.
Usai peninjauan di Kecamatan Tanah Pinoh, rombongan Wabup dan DPRD menuju ke Sokan. Kecamatan Sokan, Yeskil Leban mengatakan, di kecamatan Sokan terdapat 12 desa, dan jumlah rumah yang terendam data sementara ada sebanyak 1.013 kepala keluarga, sebab masih ada desa yang belum terdata.
“Yang terendam banjir yakni Desa Nanga Sokan sebanyak 114 KK, Sepakat 176 KK, Nanga Potai 200 KK, Muara Tanjung 145, Tanjung Sokan 219 KK, Melana 137 KK, Gelata 18 KK dan Desa Landau Kabu 4 KK. Sementara desa yang belum terdata jumlah KK nya yakni Desa Kluing Taja, Tanjung Mahong, Telaga Raya dan Sijau. Di Desa Penyangkuang, juga terdapat satu Korban Jiwa yang tengelam,” terangnya.
Selain itu, terdapat rumah warga yang roboh. Di Desa Nanga Sokan 1 roboh 2 hanyut. Kemudian di Desa Muara Tanjung, 1 yang hanyut. Desa Sepakat warung ada 3 yang tercabut.
“Masih banyak di desa lain yang belum terdata, yang infonya juga terdapat rumah yang hanyut dan roboh,” katanya.
Wakil Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa disela-sela peninjauannya di Sokan mengatakan, pihaknya melakukan peninjuan selain untuk melihat kondiri warga yang rumahnya tenggelam, juga untuk melakukan pendataan agar bisa mengetahui secara pasti berapa jumlah korban banjir.
“Dimana pendataan dilakukan akan menjadi acuan untuk menyerahkan bantuan kepada korban, sehingga bisa tepat sasaran,” ucapnya.
Ditepat yang sama, Kabid Kedaruratan dan Logistik, Hilarius Lagi mengatakan, peninjauan yang dilakukan ini untuk melakukan pendataan, korban banjir. Dimana dari hasil peninjauan ini, akan kita laporkan ke Provinsi, sehingg provinsi bisa memberikan bantuan. Karena logistik yang ada tidak cukup, jadi tunggu dari Provinsi.
“Jika sudah disalurkan Provinsi maka langsung kita disalurkan bantuan ke korban melalui camat. Bantuan yang diberikan nanti berupa logistik makanan siap saji, pakaian, peralatan dapur. Untuk beras itu dari Dinas Sosial sudah siap 6 ton,” paparnya. (Irawan)