SINTANG, SKR.COM – Bencana Banjir kembali melanda Kecamatan Kayan Hilir dan Kayan Hulu, sejak Rabu kemarin. Akibatnya Ratusan rumah terendam, hewan ternak hanyut dan mati, dan ratusan warga dilaporkan mengungsi di Kecamatan Kayan Hilir. Sementara di Kecamatan Kayan Hulu, dilaporkan debit air mulai berkurang.
Banjir di dua kecamatan tersebut akibat luapan sungai kayan dan sungai tebidah pasca diguyur hujan akibat cuaca ekstream yang melanda sejumlah wilayah.
“Kita sangat prihatin dengan situasi ini, Covid belum selesai, banjir lagi, habis harta benda masyarakat. Tapi ini anomali cuaca, jadi banyak faktor, lah itu, saya prihatin,” kata Sudiyanto, Kamis 15 Juli 2021.
Desa Pakak di Kecamatan Kayan Hilir dilaporkan paling parah terdampak banjir. Bahkan, banjir tahun ini disebut paling parah dari tahun sebelumnya. Selain itu, longsor juga terjadi di kaki bukit bank.
“Ndak ada ternak yang diselamatkan macam di Pakak, mereka ndak bisa nyelamatkan segala ternak, beras. Mereka kan di dataran rendah, banjir sampai 3 meter katanya, mana bisa mindahkan. Kecuali ke bukit tapi kan jauh. Katanya ini sekarang paling besar banjirnya,” ungkap Sudiyanto.
Dikatakan Sudiyanto, saat ini, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang sedang meninjau lokasi banjir untuk melakukan pendataan. Dipastikan dia, pemerintah berupaya membantu meringankan warga terdampak banjir.
“Tetap kita berupaya membantu masyarakat, meringankan bebannya. Tidak hanya pemerintah kabupaten, tapi juga desa hingga kawan-kawan di dewan,” jelasnya.
Sudiyanto juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi adanya banjir susulan.
“Silahkan pantau debit air, siapa tau nantinya ada banjir susulan lagi, mengingat intensitas hujan sekarang ini masih meningkat. kita pun berharap semoga banjir di kecamatan kayan hilir dan kayan hulu, maupun di kecamatan yang lain segera surut dan masyarakat kita bisa beraktivitas kembali seperti biasanya,” tukasnya. (*)