Warga Mengeluh di Medsos Minta Bantuan Masker, Saragih: Jumpai Kadesnya

oleh
oleh

SINTANG, SKR.COM – Seorang warga Dusun Lanjing, Desa Gemba Raya, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Ignatius Dwi Apriyenko, mengeluh di media sosial, meminta bantuan masker dan vitamin kepada pemerintah.

Melalui postingan Facebooknya, Ignatius menyebut ada 29 orang warga dusun Lanjing terpapar corona. Ignatius juga menyatakan sudah menghubungi pihak dusun dan desa terkait keluhannya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang, Bernhad Saragih  menegaskan sebenarnya keluhan itu disampaikan kepada aparatur desa setempat, karena ada 8 persen dana desa diperuntukan untuk penanganan corona.

“Silahkan langsung jumpai Kepala Desanya, Pemerintah sudah buat aturan dana desa 8 persen untuk kegiatan penanganan covid-19 di tingkat desa,” kata Saragih, Selasa 8 Juni 2021.

Saragih menyebut, dana desa yang disisihkan tersebut diperuntukan untuk kegiatan penanganan covid-19 di Tingkat Desa seperti,  pengadaan Masker, handsanitaizer, menyediakan rumah isolasi dengan pengawasan satgas desa dan lainnya. “Itu wajib karena sudah aturannya, pihak desa lah yang tahu,” ucap Saragih.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Herkulanus Roni mengatakan pemerintah telah mewajibkan 8 persen dari dana desa direfocusing untuk penanganan corona di tingkat desa.

Melalui dana desa itu pula, diperbolehkan bagi satgas tingkat desa membuat tempat isolasi, misalnya ada gedung serbaguna atau balai desa untuk pasien yang bergejala ringan atau OTG.

“Pemerintah desa sudah diintruksikan untuk lebih mengoptimalkan satgas covid-19 tingkat desa dalam upaya pencegahan dan penanganan corona. Saya minta agar satgas tingkat desa yang sudah dibentuk mengawasi kelaur masuk orang, penerapan prokes masyarakat, hingga penanganan warga yang terpapar corona,” tegasnya.

Roni juga meminta masyarakat setempat mendukung dan mensuport warga yang terpapar corona dan meminta masyarakat untuk saling peduli.

“Seperti  untuk konsumsi warga yang terpapar dan menjalani isolasi, bisa dari pihak keluarga yang positif untuk mengantarkan ke posko desa untuk diteruskan ke rumah isolasi, sedangkan puskesmas dukungan obat- obatan. Kalau semuanya lepas tangan dan hanya dipasrahkan ke satgas desa atau kades, yah, lama pulihnya. Karena biar bagaimanapun penanganan covid-19 harus saling kerjasama semuanya,” tukasnya. (*)